1 Oktober 2010

Pantaskah Pekerjaan Jadi Beban?

Hanya ingin mengingatkan, kalau semua gerutu Anda saat bekerja bisa dibilang berlebihan. Ya, berlebihan!
  • “Saya Mulai Bosan!” Ketahuilah kalau rasa bosan ini bisa jadi hanya muncul sesaat saja. Untuk itu, selingi kebosanan saat bekerja dengan melakukan berbagai kegiatan di luar pekerjaan. Semisal, menawarkan diri menjadivolunteer untuk acara outing kantor. Pikiran pun bisa kembali segar saat mulai bekerja.
  • “Bekerja Bikin Saya Stres!” Mungkin Anda termasuk tipe yang perfeksionis. Memang baik jika Anda memiliki standar yang tinggi dalam bekerja, namun tetap jangan abaikan risiko. Besar atau kecil, fatal atau tidak, Anda harus memiliki back-up plan untuk menghadapinya.
  • “Bekerja Buang-Buang Waktu Saja!” Pikirkan matang-matang, inikah pekerjaan yang Anda inginkan? Sebab, bila Anda bergairah menjalani pekerjaan yang sesuai dengan keinginan, pasti Anda bisa mengimbalinya dengan setimpal pula, baik soal waktu dan tenaga.

Praktis Dalam Genggaman

Anda belum punya fasilitas mobile banking? Segera cari tahu mengapa Anda harus memilikinya sekarang juga!

Mudah mengecek saldo.
Ya, untuk sekadar mengecek apakah gaji sudah masuk ke dalam rekening, Anda tak perlu lagi jauh-jauh ke ATM dan menghabiskan waktu mengantre di sana. Tinggal buka ponsel, dan informasi pun dapat Anda akses dengan cepat. Ini zaman modern, darling!Saatnya Anda menghabiskan waktu untuk hal-hal yang lebih penting.

Transfer uang tanpa repot.
Mengantre panjang di bank hanya untuk transfer uang? Buang-buang waktu saja! Akan lebih praktis jika Anda melakukannya melalui ponsel. SMS notifikasi dari pihak bank bahwa uang Anda telah terkirim pun kini dapat menjadi bukti otentik pembayaran layaknya kertas slip yang biasa dikeluarkan oleh bank atau mesin ATM.

Isi ulang pulsa dengan mudah.

Pulsa habis di tengah malam? Kini, Anda tak perlu berkeliling kota untuk mencari toko pulsa elektrik yang masih buka. Asal saldo tabungan mencukupi, ponsel Anda pun dapat langsung diisi pulsa. Semua itu bisa Anda lakukan jika memiliki fasilitas serba ajaib ini. Miliki mobile banking sekarang, ya!

Tak Ada Istilah Kantong Kering

Uang habis sebelum tanggal gajian menunjukkan bahwa Anda memiliki manajemen keuangan yang buruk.

Ini adalah masalah klasik yang dihadapi oleh hampir tiap orang di dunia. Penyebabnya? Tentu karena ketidakmampuan dalam mengelola keuangan. Enyahkan segera!


Patuhi Rencana Keuangan
Setelah menerima gaji, Anda langsung membuat daftar pengeluaran. Tapi apakah Anda menaatinya? Tidak. Mulai sekarang, tentukan sanksi jika Anda melanggar daftar tersebut. Misalnya, Anda harus berhenti makan malam di resto selama dua minggu. Anda akan jadi lebih disiplin!
Dirikan “ATM” Pribadi
Mesin ATM Anda tak memiliki mulut yang bisa mengoceh jika Anda terlalu sering mengambil uang? Ada solusinya! Titipkan uang Anda kepada pasangan atau teman yang dapat dipercaya. Lalu, minta mereka untuk memarahi Anda jika Anda sudah kelewat sering “menarik” uang.
Ikut Arisan Jika menabung sudah jadi kegagalan besar bagi Anda, beralihlah ke arisan! Arisan merupakan salah satu bentuk “tabungan” yang sangatfun. Jika sudah begini, takkan ada “kantong kering” dalam kamus Anda.

Rekening-Rekening Penyelamat

Buang istilah “pengeluaran tak terduga” dan “kantong kering tiba-tiba”. Ini hidup, darling!Semua ada solusinya.
Si Tukang Belanja
Tiba-tiba ada great sale? Jangan jadikan ini sebagai pengeluaran tak terduga. Mulai sekarang, Anda harus punya rekening khusus untuk shopping. Jadi, Anda bebas memakai rekening itu tiap kali ingin belanja tanpa merasa berdosa. Namun saat uang di rekening itu habis... itulah cara terampuh untuk mengurangi pengeluaran. Tak boleh ada transfer antarrekening, ya!
Mobilku Oh Mobilku...
Tiba-tiba aki mobil Anda rusak? Ini juga tak boleh menjadi pengeluaran mendadak sampai bikin Anda stres. Miliki rekening pengeluaran bulanan mulai sekarang! Saat ada hal-hal seperti ini, pengeluaran itu takkan mengganggubudget.
Trouble at Home
Saat barang-barang elektronik Anda rusak dalam waktu bersamaan, segera keluarkan uang dari rekening pengeluaran tahunan Anda. Rekening pengeluaran tahunan ini dapat diisi dengan uang yang terkumpul dari sisa rekening bulanan yang tak terpakai. 

Menjadi Primadona di Tempat Kerja

Untuk bisa jadi pusat perhatian tentunya tak luput dari rasa percaya diri yang tinggi. 

Pertama, Anda tak perlu jadi orang lain apalagi sampai berbohong agar bisa mencuri perhatian. Setiap orang pasti memiliki sisi unik masing-masing. Nah, sudah saatnya untuk mengeluarkan semua sisi unik Anda itu. Namun tetap dalam batas kewajaran dan tak berlebihan, ya! Kedua, speak up your mind! Awali dengan pemikiran positif dan penuh keyakinan, lalu kemukakan semua pendapat Anda. Cetuskan ide-ide gemilang dan jangan biasakan diri hanya diam dan menunggu. Terakhir, penampilan menarik. Menggunakan padu padan busana yang sarat gaya pasti mampu buat semua mata tertuju pada Anda. Oh ya, tatanan rambut juga tetap perlu diperhatikan, lho! Anda tak mungkin datang ke kantor dengan rambut lepek dan penuh minyak, kan?

4 September 2010

6 Alasan Mengundurkan Diri dari Pekerjaan

Mendapatkan pekerjaan tak semudah seperti membalikkan telap tangan. Namun ketika pekerjaan telah didapatkan, ada saja keluhan yang terucap dari mulut. Kerja pun tanpa hati dan semangat.
Memutuskan berhenti kerja dari sebuah perusahaan memang tidak boleh emosional. Ada sejumlah alasan yang biasa melatari mereka yang bersemangat untuk berhenti atau resign.


1. Ingin upah lebih tinggi

Ini adalah alasan paling menonjol dalam sejumlah kasus pindah kerja. Jika Anda yakin bisa menghasilkan lebih banyak uang dan tunjangan asuransi di tempat lain, lebih baik keluar dari pekerjaan itu. Pastikan Anda memiliki prioritas tempat kerja lainnya, sebelum benar-benar memutuskan untuk resign.


2. Tidak menikmati

Kadang, orang tidak menikmati pekerjaan mereka. Jika rasa tak nyaman semakin kuat, berpikir pindah kerja tampaknya lebih baik daripada performa memburuk gara-gara memaksakan diri. Kondisi terpaksa itu juga berpotensi membuat stres dan membahayakan kesehatan. Lebih baik, putuskan untuk mencari pekerjaan yang lebih cocok.

3. Pantas mendapat jabatan lebih baik

Tentu saja, alasan untuk berhenti mungkin karena Anda berpikir layak mendapat posisi atau jabatan lebih baik. Jika ini alasannya, Anda harus memastikan Anda memiliki pekerjaan pengganti yang lebih baik sebelum Anda berhenti.

4. Ada tawaran kerja lebih baik

Jika Anda memiliki tawaran pekerjaan yang lebih baik, maka itu pasti akan menjadi langkah besar. Penawaran pekerjaan harus memiliki efek jangka panjang. Jika harapan jangka panjang tak akan terjamin, lebih baik pertimbangkan untuk bertahan di kantor lama.


5. Jam kerja tak sesuai

Karyawan selalu dituntut untuk menaati aturan perusahaan dan bos. Termasuk tuntutan lembur dan menyelesaikan beban pekerjaan di luar jam kerja. Banyak orang merasa tak tahan dengan jam kerja yang berlebih, karena menyita waktu berkumpul dengan keluarga dan istirahat. Maka tak jarang, kebanyakan orang memilih berhenti kerja karena alasan jam kerja tak sesuai.

6. Butuh waktu merawat anak

Banyak wanita lebih suka memilih pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah, karena sekaligus bisa mengawasi anak. Tak jarang wanita karier memutuskan berhenti bekerja di kantor usai menikah dan memiliki anak.

1 September 2010

Cara Menghilangkan Kebosanan

”Duh, bosen deh kalau liburan di rumah terus,” kata Lia (12 tahun) kepada orangtuanya. Mereka sekeluarga hanya menghabiskan long weekend awal bulan lalu di rumah saja.  Ya, kita semua pasti merasa bosan jika harus berada di suatu tempat dalam waktu yang tidak sebentar, tanpa ada hal yang menarik atau kegiatan yang bisa dilakukan.
Meski terkesan biasa dan bahkan mungkin sering Anda alami, rasa bosan tetap  harus diwaspadai, karena menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Departement of Epidemiology and Public Health, University London, orang-orang yang mengalami kebosanan dalam hidupnya berisiko dua setengah kali lebih besar meninggal akibat masalah pada jantung, dibandingkan mereka yang tidak merasakan kebosanan dalam hidupnya. Apa sebenarnya rasa bosan itu, bagaimana kita harus menghadapinya, dan adakah cara untuk mengatasinya?

Semua bisa alami rasa bosan
Bosan, seperti yang dialami Lia, memang biasanya terjadi ketika kita tidak melakukan apa-apa dalam jangka waktu yang cukup lama. Seperti yang disampaikan oleh Stephen Vodanovich dari University of West Florida, “Orang yang mudah merasa bosan, biasanya tidak melihat lingkungannya sebagai sesuatu yang menggairahkan, dan tidak memiliki banyak hal untuk dieksplorasi.”

Karena itu, orang yang kreatif dan punya banyak minat cenderung tak mudah merasa bosan. ”Mereka bisa menyibukkan dirinya dengan berbagai hal,” kata Vodanovich. Tapi, bagi Anda yang punya segudang kegiatan, jangan buru-buru senang, karena nyatanya kebosanan pun bisa terjadi saat kita berkegiatan.

Dikatakan oleh Vodanovich, pekerjaan yang bisa diselesaikan tanpa harus banyak berpikir, seperti pekerjaan di pabrik, atau sebaliknya pekerjaan yang terlalu rumit seperti penghitungan pajak, keduanya bisa menyebabkan kebosanan. ”Yang biasa disebut sebagai tugas yang membosankan adalah pekerjaan yang membutuhkan usaha keras untuk mempertahankan fokus dan perhatian,” katanya.

Bosan yang patologis
Otto Fenichel, seorang psikoanalisis dari Austria meyakini bahwa kebosanan terjadi karena dorongan hati, hasrat, dan keinginan yang terus menerus ditekan, dan hasrat yang tertahan ini bisa berubah menjadi perasaan tak punya tujuan hidup.

Kebosanan jenis ini, yang terjadi terus-menerus, dan menjadi bagian hidup, perlahan bisa ”menyedot habis” hidup kita, disebut oleh Fenichel sebagai kebosanan yang patologis.
Hal yang sama disampaikan oleh Purnawan, ”Rasa bosan baru menjadi sesuatu yang mengganggu ketika kita dalam keadaan tak berdaya untuk mengubah suasana/obyek yang menimbulkan rasa bosan. Perasaan tidak berdaya inilah yang mengganggu baik jiwa maupun tubuh,” kata Purnawan.

Untuk mencegah munculnya efek buruk itu semua, maka kita harus menghindari rasa bosan. Salah satu hal yang membuat seseorang merasa tak berdaya untuk mengubah sesuatu yang membuatnya bosan, menurut Purnawan, adalah karena merasa terikat pada believes (nilai, keyakinan) tertentu. ”Agar bisa terbebas dari perasaan tak berdaya, maka ia harus berdamai dengan nilai yang dianutnya itu. Apakah masih cocok digunakan atau bisa ditinggalkan dahulu,” kata Purnawan.

Sementara, Dr Joseph Mercola, seorang praktisi terapi holistik dan penulis buku Dr Mercola's Total Health Program, mengatakan bahwa strategi yang paling tepat untuk menghindarkan diri dari kebosanan adalah dengan menyempatkan diri untuk berefleksi, mencari tahu hal-hal yang paling membuat Anda tertarik, bersemangat, dan ingin tahu

TIPS MELAMAR KERJA DAN SUKSES KERJA BAGIAN ADMINISTRASI

TIPS MELAMAR KERJA DAN SUKSES KERJA BAGIAN ADMINISTRASI Tentu tidak asing lagi , saat kita mendengar dibutuhkan lowongan dibidang Adminis...