Tampilkan postingan dengan label gairah dan nafsu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gairah dan nafsu. Tampilkan semua postingan

9 September 2011

Menyandu Internet? Solusi Mengatasinya


Menurut polling, sepertiga wanita menggunakan social media sebagai hal pertama yang mereka lakukan setelah bangun tidur. Belum lagi tambahan berjam-jam untuk membuka e-mail, Facebook danTwitter. Tapi walaupun Anda terlihat “sibuk” senantiasa aktif dan eksis di social media, namun banyak ahli beranggapan bahwa Anda bergerak melakukannya tanpa berpikir. Seperti zombie! Menurut Nicholas Carr, penulis dari The Shallows: What The Internet is Doing to Our Brains, Anda tidak pernah benar-benar “terlibat”, makanya Anda tak pernah puas dan kecanduan! Kami akan memberikan tip bagaimana mengurangi kecanduan Anda terhadap social media.

Temui sahabat Anda
Semakin banyak waktu yang Anda habiskan di situs social network, semakin sedikit waktu yang akan Anda habiskan bersama teman-teman Anda. Ada beberapa kasus di mana ada orang yang tidak onlineselama seharian penuh, dan hubungan mereka menjadi lebih baik dengan orang-orang nyata. Mulai daristranger yang ditemui dalam kendaraan umum hingga pasangan mereka sendiri. “Tiba-tiba saja, mereka mempunyai pembicaraan yang lebih panjang dan dalam,” kata Susan Moeller, kepala dari International Center for Media and The Public Agenda di Universitas of Maryland, Amerika Serikat yang mengadakan studi tersebut. Jadi, kenapa tidak Anda membuat gadget-free-day? “Di saat Anda membuat waktu untuk menjauh dari teknologi, Anda mempraktekkan social skill yang bermanfaat,” kata Elias Aboujaoude, M.D, penulis Virtually You.

Jangan meng-klik tombol ‘read more
Pernahkah Anda online untuk mencari tempat makan siang dan malah berakhir dengan menghabiskan waktu selama 2 jam untuk membaca review tidak penting? “Hal itu bernama takut kehilangan,” jelas Carr. Anda mengalami kekhawatiran tentang kemungkinan tidak membaca semua informasi penting yang tersedia. ”Tetapi dengan informasi yang terlalu banyak, sangat sulit bagi Anda untuk menyerap semuanya”. Jadi, batasi diri Anda selama lima menit saja, dan hal itu sudah lebih dari cukup kok untuk mendapatkan informasi yang Anda butuhkan.

Temukan fokus Anda
Semakin banyak gadget berarti semakin banyak hal yang harus dilakukan dan itu merupakan ide buruk. “Otak kita tidak dapat fokus dengan beberapa hal di saat bersamaan,” kata Carr. Setiap kali Anda berpikir mampu melakukan multitasking, sebenarnya otak Anda hanya mengganti fokus dengan sangat cepat. Membutuhkan waktu 64 detik untuk kembali ke tingkat konsentrasi di mana Anda telah berada sebelumnya, dan jika dikumpulkan hal tersebut membuat banyak waktu terbuang begitu saja. Cobalah untuk mulai fokus dengan satu hal saja. Moeller menyarankan Anda untuk berpuasa dari gadget selama satu hari. “Hal tersebut akan mengingatkan Anda bagaimana keberadaan Anda secara seratus persen”. Dengan menyadari hal tersebut kembali, lebih mudah untuk Anda mulai mengontrol kembali hidup Anda

16 Agustus 2011

3 Penyumbat Produktivitas


Merasa delapan jam sehari nggak cukup untuk mengerjakan tugas kantor? Jangan langsung menuduh bos memberikan tugas terlalu banyak, ah. Bisa jadi, kesalahan justru ada di pihak kita, tuh. Setidaknya, ada 7 hal sepele yang mungkin sering kita lakukan dan terbukti bisa menghambat produktivitas.

  1. (Keseringan) update Twitter

Mentang-mentang nggak diblokir kantor, bukan berarti kita perlu online sepanjanghari. Kalau memang nggak bisa lepas dari jeratan situs-situs yang nggak ada hubungannya dengan pekerjaan, setidaknya batasi dalam sehari hanya 3x: sebelum kerja, setelah makan siang, dan sebelum pulang.

  1. 'Meja kapal pecah'

Maksudnya:berantakan banget! Akibatnya kita memerlukan waktu lebih buat mencaridokumen yang diperlukan. Begitu juga bila kita asal-asalan menyimpanfiledi komputer. Sebaiknya susun file dalam folder yang sudah dibagi berdasarkan kategori biar mudah ditemukan. Jangan lupa membuat backupfile, jadi nggak perlu panik bila sewaktu-waktu datanya rusak atau hilang.

  1. Perut (terlalu) kenyang

Harumnya aroma sate ayam, bebek goreng, hingga sotomie sering bikin kita kalappas istirahat makan siang. Padahal bila makan berlebih sampai kekenyangan, oksigen di otak akan 'lari' ke perut untuk membantu proses pencernaan. Akibatnya, kita jadi mengantuk dan nggak fokus bekerja, deh. 

3 Agustus 2011

Mengubah Emosi Menjadi Peluang Promosi

 Emosi tak hanya menjadi sumber masalah. Bahkan emosi, jika dikelola dengan tepat, bisa membawa kesempatan baik, termasuk mendapatkan promosi di pekerjaan. Anne Kreamer, mantan eksekutif Nickelodeon dan penulis buku berjudul It’s Always Personal berpendapat, memahami dan merespons perasaan mampu meningkatkan kinerja. Simak cara mengubah emosi menjadi peluang positif untuk meningkatkan performa kerja.

Perasaan marah
Anda bisa mengelola perasaan marah menjadi energi untuk mencari cara menyelesaikan masalah. Caranya, gunakan strategi. Daripada berkonfrontasi karena konflik dengan rekan kerja, lebih baik mengalihkan emosi untuk membangun kerjasama. Misalnya, jadwalkan pertemuan empat mata untuk menyelesaikan konflik. "Waktu khusus dan ruang privat dalam rapat ini menciptakan kesempatan bagi Anda untuk membangun solusi konstruktif, dan hubungan lebih terjaga karenanya," jelas Kreamer.

Perasaan khawatir dan cemas
Perasaan khawatir dan cemas ada baiknya untuk Anda di dunia kerja. Perasaan ini justru memicu Anda untuk lebih terencana dalam melakukan segala sesuatu dalam pekerjaan. Ketika mengalami perasaan ini, identifikasikan penyebab rasa takut itu, dan ambil aksi nyata. Misalnya, ketika Anda tak yakin memahami tugas baru yang diberikan atasan, khawatir keliru dalam menjalankannya, kenali sumber ketakutan Anda. Mulailah bersikap dengan menanyakan kembali kepada atasan mengenai tugas tersebut secara lebih mendetil lalu buat catatan.

Dengan cara ini Anda akan merasa lebih tenang dan mampu menjalani tugas lebih baik. "Tidak ada atasan yang berkeberatan membantu karyawan yang ingin dan mau belajar hal baru, namun setiap bos tak menyukai jika harus campur tangan pada pekerjaan yang berantakan," jelas Kreamer.

Perasaan senangTak ada yang menyangkal, ketika seseorang bekerja dengan hati senang, hasilnya pun maksimal. Perasaan senang ini perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas, bukannya stagnan dalam posisi nyaman.

"Saat Anda mengalami mood positif, otak Anda bekerja lebih baik. Anda lebih fokus, level dopamin di otak meningkat (meningkatkan gairah), dan membantu Anda melihat segala sesuatu lebih kreatif dengan perspektif berbeda," tutur Kreamer.

Perasaan sedih
Perasaan sensitif, sedih bahkan berakhir pada tangisan bisa dimanfaatkan sebagai momen untuk menganalisa diri. Saat merasa sedih karena gagal atau bermasalah dengan pekerjaan, ini bukan petanda kelemahan atau tak bahagia dengan pekerjaan. Menangis karena masalah yang terjadi di kantor juga tak selamanya buruk.

"Ini adalah petanda lampu kuning, sinyal bahwa ada masalah yang harus diselesaikan," kata Kreamer. Saat merasa rapuh, sedih, down, keluarlah dari ruangan, berjalan kaki lah di ruang terbuka. Jika perasaan sedih muncul karena konflik personal dengan rekan kerja, esok hari minta waktu untuk bebicara dengannya. "Menangis di kantor jangan dijadikan sebagai stigma. Terimalah kondisi tersebut sebagai sesuatu yang alamiah," lanjutnya.

Tumbuhkan Budaya Apresiatif pada Karyawan


Pernahkah kita memperhatikan bahwa publikasi di media lebih didominasi berita menakutkan, mengerikan, penuh bencana dibanding dengan hal-hal terpuji yang dilakukan oleh seseorang? Berita penghargaan, keberhasilan, kerja keras tidak terdengar karena dikalahkan oleh berita kecurangan, kelemahan, dan kemalasan. Meskipun kita sendiri sering merasa lelah, kesal, sedih, bahkan marah setelah mendengar hal-hal negatif, namun di sisi lain kita pun tidak secara sengaja menghindari hal-hal yang negatif. Bukankah kita pun menikmati berita daninfotainment yang cenderung menonjolkan kejelekan individu? Di tempat kerja pun sadar tidak sadar kita kerap menyuburkan budaya yang tidak apresiatif, misalnya saja gosip, salah menyalahkan, atau tidak berterus terang.

Kita bisa menilai sendiri seberapa sering kita menyalahkan orang yang sedang tidak hadir di suatu pertemuan bila ada kejadian yang tidak menyenangkan. Bukankah banyak atasan yang hanya melihat kesalahan anak buah, dan hanya berkomunikasi dengan anak buah jika ada yang tidak beres? Di sisi lain, tak jarang atasan menganggap bahwa prestasi bagus anak buah adalah keadaan yang wajar dan sudah semestinya, sehingga tidak perlu dipuji.
Bayangkan suasana kerja bila seorang atasan cenderung mengkomplain kesalahan anak buah sementara lupa memberi komentar ketika seseorang bisa berpikir kreatif pada saat orang lain sudah menghadapi jalan buntu? Pernahkah kita benar-benar memikirkan bahayanya bila sebuah tim atau suatu lingkungan sosial, partai, perusahaan, atau bahkan negara, mempunyai pola pikir pesimis, negatif, dan tidak segar? Bisakah individu berkinerja optimal bila sering merasa tidak berdaya, tertekan, dan terus-menerus memikirkan kekurangan dan kelemahan yang ada? Bagaimana perasaan orang atau lembaga lain yang harus berhubungan dengan komunitas seperti ini?

Kita sendiri sebetulnya bisa merasakan bahwa lingkungan kerja yang menyenangkan dan saling menghargai akan memberi kekuatan, peningkatan produktivitas, laba, dan juga kepuasan karyawan dan pelanggan. Di sebuah kantor, bertegur sapa seakan sudah menjadi aturan tidak tertulis yang dilakukan oleh semua orang di semua level jabatan. Ada juga tempat kerja di mana setiap orang otomatis mengucapkan terimakasih pada kolega yang memberi bantuan, bahkan untuk hal yang kecil sekalipun.
Sikap peduli teman kerja ini tanpa disadari memiliki harga tertentu yang tidak bisa dinilai dengan uang, tetapi justru nyata-nyata meningkatkan bisnis perusahaan. Bila sikap dan tindakan ini dilakukan oleh seseorang secara konsisten, bahkan saat atasan atau pimpinannya tidak ada, maka hal ini bisa dikatakan menjadi budaya di lingkungan tersebut. Saat pimpinan dan atasan sadar akan kekuatan yang ada di balik sikap dan kebiasaan manusia, secara serius menumbuhkan kebiasaan positif dan apresiatif, maka peningkatan produktivitas kerja tentu bukan hal mustahil dicapai.

Bergulir tanpa paksaan
Dalam suatu pelatihan beberapa peserta semula tidak percaya bahwa segala sikap dan perilaku dapat ditumbuhkan dengan apresiasi. Tidak perlu kritik berlebihan atau bicara negatif. Seorang direktur perusahaan yang legendaris dan terkenal mampu membentuk budaya positif di perusahaannya, mengatakan: ”Kita hanya perlu jeli menunggu orang berbuat sesuatu yang bisa dipuji. Orang lain yang hadir otomatis akan mencari perilaku apa yang patut dan bisa diterima oleh atasannya dan berusaha melakukannya”.
Perilaku positif pun kemudian akan bergulir dengan sendirinya. Kita lihat bahwa pimpinan dan atasan memang berperan penting dalam memberi contoh dan menyuburkan budaya positif yang diinginkan. Itu sebabnya atasan perlu sadar kebiasaan apa yang ingin ditumbuhkan. Saat tingkah laku, sikap, dan suasana kerja terjadi secara otomatis tanpa paksaan atau aturan, kita akan bisa melihat budaya organisasi itu sudah merupakan aset lingkungan sosial tersebut.

Di Southwest Airlines, satu-satunya airline yang bertahan pada waktu krisis, manajemen memang secara sengaja mengembangkan kebiasaan menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang apresiatif. Mereka tidak secara berlebihan menganalisa kekurangan, kelemahan, dan kondisi krisis yang menekan, namun dalam rapat-rapat di perusahaan, mereka berfokus pada pertanyaan: “What works, what matters, what adds value, what makes a difference?”
Dengan pendekatan ini, perusahaan memperoleh tambahan energi yang luar biasa. Karyawan menjadi lebih mudah mengombinasikan berbagai kekuatan yang dimiliki. Karyawan pun bisa lebih mudah merealisasikan sikap yang berfokus pada pelanggan, setia kawan dalam membantu rekan, bahkan juga kreativitas untuk menemukan proses bisnis yang lebih efisien.

Memilih untuk menghidupkan semangat

Bayangkan bila seorang atasan membuat pernyataan ini: ”Pekerjaan kita membuat kita berkesempatan untuk memperluas wawasan dan belajar dari yang mengalami kesuksesan”. Bandingkan dengan pimpinan yang berulang kali mengatakan hal ini: ”Persaingan sudah demikian ketat, namun kita masih bisa bertahan”. Pernyataan pertama merangsang naluri kehidupan, sementara pernyataan selanjutnya lebih dekat pada kegagalan dan mematikan semangat.
Kita bisa melihat bahwa cara bicara kita sangat menentukan arah spirit orang di sekitar kita. Tidak pelak lagi, kita memang perlu mengembangkan budaya apresiatif di lingkungan kita. Kita bisa mulai dengan memikirkan perilaku atau situasi apa yang pantas mendapat pujian dan apresiasi. Kita pun perlu bisa menggambarkan poin terpenting dari sikap atau perilaku tersebut dan bagaimana perilaku tersebut menguntungkan perusahaan.
Hal-hal inilah yang kita kemas sehingga bisa berpengaruh di rapat atau di pertemuan lain dan memungkinkan semua orang membayangkan kesuksesan. Kata-kata positif, seperti bangga dan happy perlu diikutsertakan untuk membangkitkan energi. Bila hal ini dilakukan dengan jitu dalam dialog-dialog yang kontinu dan dianggap sebagai suatu entitas yang hidup, budaya akan bersinergi dengan inovasi dan tumbuhnya bisnis. 

4 Cara Melatih Diri Jadi Kreatif


Dalam dunia kerja, kreativitas diartikan sebagai kemampuan mencari solusi atau menciptakan ide-ide inovatif dalam menangani pekerjaan. Dalam proses itu, Anda juga bisa mencoba cara atau sudut pandang yang unik atau berbeda dalam memecahkan masalah. Dengan begitu akan didapatkan solusi yang lebih baik, bahkan sangat baik.

Sifat kreatif dapat muncul jika kita ulet mengasahnya. Sebagian orang sering sekali merasa tidak kreatif. Banyak karyawan, terutama yang berusia di atas 30 tahun, merasa terlambat untuk menjadi kreatif. Namun konsultan karier Andin Andiyasari, MSi, percaya bahwa semua orang bisa kreatif.
"Kreativitas tidak dibatasi usia. Ada orang yang mendapatkan ide dan mengimplementasikannya pada saat ia telah berusia 66 tahun. Salah satu contohnya adalah pendiri restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken, Colonel Harland Sanders," jelas Managing Partner CHR Psychometrics Consulting dan Career Coach di Konsultankarir.com ini.

Karyawan kreatif biasanya memiliki sifat tekun, pekerja keras, mandiri (baik dalam berpikir dan bertindak), bisa membuat keputusan sendiri, dan tidak menunggu orang lain mengatakan apa yang harus dilakukannya.

Ia juga tidak terpaku pada prosedur atau sistem yang telah baku dan memiliki dorongan untuk berpikir atau berkarya secara orisinal. Ia hanya puas jika solusi yang didapatnya murni hasil pemikirannya dan memenuhi standar yang ditetapkannya. Ia pun puas jika bisa memberikan ide, pendapat, atau sesuatu yang baru.

Latih dari sekarang
Menurut Andin, tidak ada kata terlambat untuk menjadi kreatif. "Memberanikan diri untuk bertindak dan yakin dengan apa yang Anda ingin lakukan, dapat memunculkan sisi kreatif Anda," jelas Andin. Di bawah ini adalah cara-cara sederhana untuk mengasah kreativitas. Anda bisa mencoba dan memulainya sekarang juga. Semakin sering Anda berlatih, semakin terasah kreativitas Anda.

Observasi. Amati hal-hal yang ada di sekitar Anda dan aplikasikan apa yang Anda pelajari dari situasi itu pada situasi yang Anda hadapi saat ini. Observasi ini bisa dilakukan dengan cara membaca koran, buku, atau majalah, menonton televisi, mendengarkan radio, dan lain-lain. Atau bisa pula belajar dari pengalaman orang di sekitar Anda. Buka mata dan telinga, dan jangan malas mencari informasi baru. Bila terbiasa mempelajari situasi lingkungan sekitar, Anda akan terlatih bila suatu saat menemui hal yang sama.

Modifikasi. Anda bisa memulainya dengan memodifikasi atau mengubah kebiasaan Anda sehari-hari. Misalnya: mengganti rute perjalanan ke kantor. Dengan mencoba jalan lain, mungkin Anda akan menemukan rute yang lebih efisien dan efektif. Atau mengubah kebiasaan memakai jam tangan (semula di lengan kanan berubah ke lengan kiri). Perubahan kecil ini dapat merangsang otak Anda untuk memikirkan cara yang lebih unik.

Eliminasi. Berani melakukan pengurangan fungsi bila ternyata hal tersebut justru menurunkan efektivitas dan efisiensi kerja.

Adaptasi. Menjadi kreatif tidak harus muncul dengan ide-ide orisinal secara murni. Orang yang kreatif seringkali mengadaptasi apa yang telah diterapkan di tempat lain. Contoh Howard Schultz, pendiri warung kopi Starbucks. Ia mengadaptasi kebiasaan orang Italia minum kopi untuk diterapkan di Amerika. Usaha kreatifnya itu ternyata sukses besar. Tidak ada salahnya bila Anda terinspirasi oleh ide orang lain dan mengembangkannya. Tapi hati-hati, jangan terjebak dalam tindakan menjiplak atau plagiat.

25 Juli 2011

Tipe Rekan Kerja

Si Pemegang Kunci 
Pegawai yang paling berpengaruh di dalam suatu perusahaan tidak harus selalu dari jajaran para pimpinan. Tidak sedikit pegawai yang berusaha sekuat tenaga untuk mencari perhatian dari para pimpinan perusahaan, dan mereka sering tidak menyadari bahwa seorang pegawai administrasi atau sekretaris eksekutif yang sering dianggap bukan siapa-siapa justru merupakan orang-orang yang berperan di balik layar. 

Orang-orang ini memegang kunci informasi apa yang menjadi prioritas para pimpinan, termasuk jadwal dan suasana hati para pimpinan tersebut. Memiliki hubungan baik dengan mereka akan memudahkan Anda, terutama di saat-saat keadaan darurat. Mereka juga dapat memberi masukan yang berharga atas kapan Anda dapat atau tidak dapat bertemu dengan bos untuk berkonsultasi soal pekerjaan. 

Si Pemerhati Gosip 
Tidak seperti mereka yang senang menyebarkan gosip, si pemerhati gosip benar-benar mengetahui perkembangan perusahaan yang relevan, serta paham betul dengan politik perusahaan. Si pemerhati gosip tetap menjalankan tugasnya dengan baik, dan selalu memasang telinganya tanpa perlu ikut bergabung untuk ngerumpi. 

Menjalin hubungan baik dengan orang yang dapat menyimpulkan informasi serta dapat menyaring apakah informasi yang digosipkan memang betul atau tidak sangatlah penting bagi Anda, terutama di masa-masa peralihan. Bisa jadi si pemerhati gosip mengetahui tentang rencana proyek perusahaan, pemotongan dana atau pengurangan pegawai sebelum informasi disebarkan melalui jalur resmi. 

Tidaklah rugi memiliki teman yang dapat dipercaya terutama jika perubahan penting tersebut memang terjadi, Anda sudah tahu jauh hari sebelumnya.

Si Makhluk Sosial 
Paling tidak di setiap perusahaan selalu ada tipe orang yang tampaknya kenal dan berhubungan baik dengan semua orang. Dekati mereka. Mereka tidak pernah lupa muka, nama atau detail mengenai orang-orang di perusahaan. Dekat dengan mereka akan dapat membantu Anda terutama jika Anda seorang yang pemalu atau merupakan pegawai baru di perusahaan. 

Orang seperti ini pintar berbicara dan berkolaborasi; mereka dapat membantu Anda menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan memudahkan Anda untuk berkenalan dengan pegawai dari departemen lain. Perhatikan cara mereka berkolaborasi ataupun berinteraksi. Cara ini dapat membantu Anda meningkatkan keterampilan interpersonal Anda dan kemampuan untuk berkolaborasi dengan yang lain.

Si Tenang dan Berpengalaman 
Mereka adalah orang yang berpengalaman dalam temperamen dan tidak bisa diidentifikasikan oleh usia. Di saat-saat yang sangat sibuk dan dikejar deadline, mereka tetap dapat menyelesaikan tugas dengan cara yang tenang dan efisien. Mereka tidak sungkan-sungkan untuk membagi pengalaman saat menghadapi saat-saat yang sulit dan menegangkan serta memberikan kiat-kiatnya. Tidak peduli apakah Anda mencari mereka untuk meminta saran atau menjadikan mereka mentor Anda, pekerja yang tangguh dan bijaksana ini sangat penting untuk ditiru.

Mengetahui hubungan yang tepat dan berpengaruh di tempat kerja sama pentingnya dengan mengerti siapa yang harus didekati, dan siapa yang harus dijauhi. Oleh karena itu, kenali tipe rekan kerja yang telah disebutkan sebelumnya di tempat kerja Anda, dekati mereka --- tidak pernah ada kata terlalu cepat atau terlambat untuk memulai suatu hubungan yang sangat berharga ini.

TEKANAN VS PRODUKTIVITAS 
Siapa bilang orang dewasa di tempat kerja terbebas dari pengaruh tekanan rekan sekerja? Sama seperti tekanan yang pernah kita rasakan saat masih duduk di bangku sekolah, tekanan dari rekan sekerja memberi pengaruh yang sangat besar pada produktivitas karyawan. 

Contohnya, kasir yang bekerja bersebelahan dengan kasir yang cekatan, produktivitas kerjanya akan meningkat. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan tidak seorang pun ingin dicap sebagai pekerja yang lambat.

Pemalas atau si Rajin? 
Jika Anda termasuk tipe pekerja yang rajin dan mengerjakan proyek tertentu dengan satu tim kerja, Anda harus menyadari bahwa pengaruh Anda dapat memberikan dampak atas keberhasilan proyek untuk jangka panjang. Pada umumnya, setiap orang ingin disenangi oleh sesama rekan sekerja dan tidak ingin dicap sebagai pemalas.

Jika Anda termasuk tipe pekerja yang malas, sebaiknya Anda mendekati pekerja yang rajin dan belajar sebanyak mungkin darinya. Zaman sekarang banyak perusahaan yang tidak segan-segan memberhentikan pegawainya jika prestasi kerja tidak memadai.

Tetapi kadang-kadang seorang pemalas dapat meningkatkan produktivitas kerja mereka jika diperhatikan oleh sesama rekan sekerja yang lain. Bila tidak ada yang mengawasi, mereka akan kembali ke kebiasaan lamanya.

Dengan mengumpulkan tim kerja yang tepat untuk menangani suatu proyek maka akan dapat memberikan hasil kerja yang baik, bahkan luar biasa. Bila paling tidak ada satu orang dari tim kerja memiliki antusiasme kerja yang besar dan dapat mempengaruhi anggota tim kerja yang lain maka tim kerja dapat bekerja sama secara hebat dan mencapai hasil yang luar biasa. Sikap antusias yang menular ini sering menjadi saksi dari awal majunya suatu perusahaan. 

Komitmen Berbuah Sukses


Orang yang memiliki komitmen adalah orang yang melakukan pendekatan terhadap suatu hal dengan penuh intensitas dan entusiasme. Termasuk dalam hal karier. Keberhasilan karier sangat dipengaruhi oleh komitmen Anda terhadap pekerjaan yang Anda geluti. Apa saja yang harus Anda lakukan?


* Kembangkan kekuatan Anda. Setiap orang pasti memiliki kelebihan dalam satu atau dua hal.
* Pilihlah pekerjaan yang memang Anda sukai. Anda akan mau bekerja keras, tanpa syarat, jika Anda memang menikmati pekerjaan tersebut.
* Jangan terlalu banyak membuat target. Yang penting prioritas dan fokus. Ingat, tak ada manusia yang sempurna, termasuk Anda. Jadi, setelah Anda membuat priorotas, fokuslah. Ini akan membuat Anda tetap termotivasi untuk bekerja keras.
* Sukses tentu juga butuh disiplin. Paling tidak, disiplinlah pada diri sendiri.
* Jangan sungkan untuk mengakui kesalahan.
* Sebisa mungkin hindari konflik yang tak perlu, karena itu hanya akan menghabiskan energi dan waktu Anda.
* Jangan lupa, tersenyum dan tertawalah. Tertawa akan membuat Anda lebih relaks, sehingga Anda akan lebih mampu menghadapi persoalan, termasuk persoalan di tempat kerja.

10 Orang yang Anda Butuhkan dalam Jejaring


 Apabila ditanya apa yang paling penting dilakukan untuk mencapai kesuksesan karier, saat ini Anda pasti akan menjawab: dengan memiliki jejaring yang luas. Dengan jejaring, Anda akan mampu bertahan dalam karier. Namun, siapa, atau orang seperti apa, yang seharusnya Anda pilih masuk dalam network Anda?
Anda boleh saja memiliki tipe manusia apa saja untuk dikelompokkan ke dalam jejaring. Namun, Anda perlu memastikan bahwa Anda membangun jejaring yang beragam, dengan menambahkan orang-orang dari industri yang berbeda, latar belakang, kelompok usia, kelompok etnis, dan lain sebagainya. Membangun jejaring hanya dari orang-orang di bidang Anda atau fokus bisnis Anda hanya akan membatasi peluang-peluang pada masa depan.

Nah, mulai sekarang, evaluasi siapa yang ada dalam jejaring Anda, dan pastikan 10 tipe orang di bawah ini ada di dalamnya. 

1.  Mentor. Orang yang menempati posisi ini biasanya yang telah mencapai tingkat kesuksesan yang juga ingin Anda miliki. Anda bisa belajar dari pengalaman mereka, baik melalui kesuksesan maupun kesalahan-kesalahan yang pernah mereka lakukan. Hubungan ini akan memberikan perspektif yang unik karena mereka telah mengetahui jatuh-bangun yang sudah Anda lalui, dan menyaksikan bagaimana Anda berkembang.
2. Pelatih. Mereka ini selalu membantu Anda dengan keputusan-keputusan yang kritis, dan menawarkan pandangan yang obyektif tanpa pamrih. Anda pun tak sungkan selalu mengunjunginya setiap kali Anda mengalami kesusahan ataupun kegembiraan untuk dibagi.

3. Orang dalam di industri. Anda memilih orang yang memiliki akses di industri yang Anda dalami, dan mempunyai informasi yang dapat dipercaya. Anda akan selalu menerima informasi-informasi terbaru mengenai apa yang sedanghappening saat ini, dan apa yang akan menjadi tren dalam beberapa bulan ke depan.

4. "Trendsetter". Inilah sosok di luar bidang yang Anda tekuni, tetapi selalu memiliki informasi terbaru mengenai apa pun, yang bisa saja menarik bagi Anda. Orang ini perlu dimasukkan ke dalam jejaring Anda untuk menemukan koneksi yang memacu inovasi melalui cara yang tidak konvensional. Memiliki sosok ini juga akan membuat obrolan Anda semakin menarik.
5. Penghubung. Mereka memiliki akses ke sumber-sumber penting ataupun informasi yang biasanya Anda butuhkan. Mereka punya acara yang unik untuk menciptakan hubungan dan menemukan peluang yang dicari oleh banyak orang. Apabila mereka menemukan informasi yang dirasa berguna bagi Anda, mereka tak ragu mengirimkannya melalui e-mail atau segera menghubungi Anda. 

6. Idealis. Lingkup pergaulan Anda tak akan lengkap tanpa kehadiran si idealis ini. Tak peduli betapa mentahnya ide yang Anda lontarkan, mereka akan selalu siap membantu Anda mengolah ide dan mewujudkannya. Mereka tak pernah menilai apa yang Anda lakukan, dan berfokus saja untuk membantu Anda mewujudkan mimpi-mimpi Anda.
7.  Realistis. Kebalikan dari si idealis, Anda juga membutuhkan si realistis ini untuk membantu Anda tetap "menjejak di tanah". Mereka akan memberikan pendapatnya apabila mengetahui harapan-harapan Anda sudah melebihi upaya yang bisa Anda lakukan. Mereka tidak sedang berusaha membuyarkan mimpi Anda, tetapi menantang diri Anda untuk secara aktif mencapai apa yang Anda inginkan.

8. Visioner. Mirip dengan si idealis, tetapi mereka dapat membantu Anda menyusun rencana aktual untuk mencapai tujuan Anda. Orang-orang yang visioner menginspirasi Anda melalui pengalaman atau perjalanan yang telah mereka lakukan. Kalau bisa menemukan celah untuk bertemu dengan tipe visioner ini, Anda bisa mengubah arah dalam kehidupan Anda.

9. Partner. Inilah tipe yang mungkin paling mudah Anda cari. Ialah orang yang memiliki minat yang sama, dan Anda butuhkan untuk berbagi. Sesuai faktanya, partner biasanya memang berbagi. Tidak hanya berbagi kesedihan dan kegagalan, tetapi juga kegembiraan dan kesuksesan. Partner juga akan berbagi peluang dan informasi.

10. "The wanna-be". Dengan orang ini, Anda justru bisa bertindak sebagai mentor. Mengapa penting untuk memiliki seseorang untuk dididik atau diasuh? Karena cara terbaik untuk mengetahui bahwa Anda memahami sesuatu adalah jika Anda mampu menjelaskannya kepada orang lain. Anda bisa membantu membentuk dan mengarahkan orang ini sesuai pengalaman Anda. Jika orang ini sukses mencapai tujuannya, Anda pun akan mengetahui bahwa Anda juga berhasil.

9 April 2011

Peraturan Penting Untuk Office Affair

Hampir setiap hari Anda menghabiskan waktu di kantor, tidak heran bahwa affair sering terjadi dalam satu kantor. Tetapi dengan stigma tabu untuk menjalin hubungan dengan rekan kerja, mungkin membuat Anda menjadi ragu untuk menjalin hubungan serius. Lucy Kellaway, penulis buku In Office Hours,memberikan pendapatnya tentang aturan hubungan cinta di tempat kerja.

Rahasiakan dari Kolega
Beberapa tempat kerja mungkin menerima Anda menjalin hubungan antar pegawai sekantor. Tetapi sebagian besar kantor akan menolak hubungan tersebut. Agar hubungan Anda tetap berjalan, jauhi bermesraan di bar dan club yang berada di sekitar tempat kerja Anda, dan jangan pernah menggunakan e-mail kantor untuk membicarakan masalah pribadi karena Anda berhadapan dengan risiko tertangkap basah. Peraturan utama untuk tidak ketahuan sangat mudah. Jangan beritahu siapapun di kantor Anda. Walaupun mereka bersumpah untuk menyimpan rahasia, selalu ada kesempatan untuk rahasia itu bocor.

Hindari Perlakuan Spesial
Saat Anda atau si dia yang berada di jabatan lebih tinggi, mempromosikan pasangan adalah big no-no. Anda berhadapan dengan risiko yang sangat besar karena bisa dituduh tidak adil. Atau jika dia berada dalam posisi yang sama dengan Anda, biarkan Anda dan si dia mengerjakan tugas masing-masing. Pikirkan jangka panjangnya bahwa jika suatu saat hubungan Anda dan si dia berakhir, maka putusnya hubungan Anda sama sekali tidak menghalangi perkembangan karier Anda.

Lindungi Reputasi Anda
Bertingkah tidak profesional saat berkencan dengan kolega Anda dapat merusak reputasi Anda. Pastikan kehidupan pribadi Anda dan dunia kerja Anda tetap terpisah, agar orang lain tetap respek terhadap hubungan Anda. Untuk itu hindari kontak fisik di kantor, bahkan saat tidak ada siapapun. CCTV kerap menangkap basah pasangan yang sedang bermesraan. Anda tidak mau keesokan harinya dipanggil karena beredar video mesum antara Anda dengan pasangan, kan?

Jika Anda Memutuskan Bersama
Jangan membuat pengumuman besar, apalagi yang terlalu dramatis dan dapat menyita perhatian banyak orang. Untuk itu Anda cukup memberitahu salah satu teman Anda untuk meminta restu agar hubungan Anda dan si dia berjalan dengan baik. Hal tersebut merupakan cara terbaik untuk menikmati hubungan Anda, dan dapat menyelamatkan muka Anda dari muka publik jika ternyata hubungan Anda tidak berjalan dengan baik.

Pergunakan 5 Menit Waktu Anda Untuk Peningkatan Karir

Sesibuk apakah Anda hari ini? Menghadiri rapat, bertemu klien, menyelesaikan tugas rutin, membuat laporan proyek, dan banyak lagi pekerjaan menunggu Anda menyelesaikannya. Di akhir hari, mungkin kita kelelahan. Betapapun letihnya, ada baiknya Anda luangkan lima menit untuk merenungkan hari Anda sebelum pulang ke rumah. Jeda lima menit sangat singkat dibandingkan dengan jam-jam yang Anda habiskan untuk berbagai aktivitas lain.
Usahakan Anda tidak terganggu oleh dering telepon, atau apapun. Di saat seperti itu, Anda bisa mengajukan pertanyaan seperti, “Apa saja pekerjaan yang berhasil saya selesaikan hari ini, dan apa yang gagal?”
Anda pun dapat bertanya, “Dengan siapa saja saya berbicara hari ini, seberapa besar manfaat yang saya peroleh dari pembicaraan itu?” “Apakah saya berbagi gagasan yang cemerlang?” “Apakah saya mendapatkan umpan-balik yang bagus bagi kinerja saya?”
Anda juga perlu bertanya, “Pelajaran apa yang saya petik hari ini? Dari diri saya sendiri, dari orang lain? Apa rencana saya esok hari? Apakah yang saya kerjakan menunjang peningkatan karier saya?”
Entah kita menyadarinya atau tidak, kita kerap menghabiskan waktu berpuluh jam untuk menyelesaikan satu tugas atau berjam-jam untuk satu pekerjaan. Maraton lima hari dalam sepekan. Namun kita jarang meluangkan waktu, katakanlah lima menit saja, untuk menjadi “pengamat” atas apa yang kita kerjakan dan bagaimana kita berperilaku pada hari-hari itu. Sebagai ketua tim, sudahkah kita menyapa anggota hari ini? Apakah kita sudah sempat mengirim e-mail ucapan terima kasih atas masukan bawahan? Jika kita lupa, kinilah saatnya melakukan hal itu.
Ketika berbicara langsung tadi siang, mungkin kita tak sanggup menyerap umpan balik kawan sekerja dengan serta merta. Mungkin kita agak emosional mendengarnya lantaran ketegangan kerja sedang meningkat. Nah, waktu lima menit yang Anda sisihkan membukakan jendela bagi Anda untuk melihat sisi-sisi positif dari masukan teman, atasan, atau bawahan. “Ternyata betul apa yang ia katakan,” ucap Anda kali ini dengan jujur.
Sebuah perusahaan boleh dibilang berhasil apabila, salah satunya, mampu mengajari karyawannya bagaimana menjadi pembelajar yang baik sepanjang hidup. Tidak harus di dalam ruang kelas workshop, atau ruang rapat, tapi ia bisa belajar di meja kerjanya sendiri. Belajar dari kegagalan, dari keberhasilan, dari interaksinya dengan orang lain; sebab, tak ada pekerjaan yang sanggup diselesaikan seorang diri di zaman sekarang.
Membiasakan diri untuk mengambil jeda lima menit untuk bertindak sebagai pengamat sungguh membantu kita dalam memperbaiki kinerja. Mula-mula kinerja diri sendiri, lalu tim, dan kemudian berimbas pada karier pribadi maupun kinerja perusahaan. Di tengah kesibukan kita bekerja begitu keras, bergerak demikian cepat, jeda lima menit dari keriuhan niscaya sangat berguna. Jadi, manfaatkan betul lima menit Anda yang berharga, setiap hari.

3 April 2011

Wanita Kuat dan Seksi disukai Pria

Sebagian besar pria menyukai penampilan artis Hollywood Angelina Jolie yang sering digambarkan sebagai ‘perempuan nakal’. Inilah alasan mengapa pria jatuh cinta dengan Jolie.
Penelitian dari perusahaan permainan Electronic Arts menunjukkan dua pertiga pria Inggris kecanduan dan sangat tertarik dengan Angelina Jolie. Menurut mereka, artis itu menggambarkan sosok perempuan yang kuat.
Sebelumnya perempuan ideal digambarkan sebagai ibu rumah tangga dan penyayang keluarga. Kini, pria menganggap perempuan menarik adalah seseorang yang seksi, memiliki kekuatan secara fisik dan mampu bekerja dengan baik di sektor profesional.
Studi itu menunjukkan secara keseluruhan koresponden, 66% pria tertarik dengan wanita yang ‘berkelas’ dan jumlah ini meningkat menjadi 71% bagi pria berusia 30 sampai 34 tahun. Perempuan yang mandiri dan pekerja profesional menimbulkan hasrat bagi pria modern, tulis studi itu, dikutip dari Daily Mail.
Sekitar 35% pria menggambarkan sosok perempuan nakal yang disukai adalah Angelina Jolie, Megan Fox dan Charlotte Church. Menanggapi penemuan ini, ahli komunikasi hubungan Jo Barnett mengatakan, “Bidang perekonomian kini semakin sulit. Pria yang sebelumnya takut dengan kemampuan dan kesuksesan wanita kini malah berbalik kagum. Media juga membantu penggambaran wanita seksi sebagai sosok pekerja profesional yang kuat.”
Penelitan ini juga menunjukkan kebanyakan wanita tidak lagi mencari ksatria berkuda putih untuk menjadi pasangan idaman. Satu dari sepuluh wanita yang menjadi koresponden menganggap pria sopan dan santun sebagai pria yang lemah. Aktor idaman wanita adalah Colin Farrel dan Gerard Butler.
Sekitar 60% perempuan menyukai pria yang ambisius. Wanita mencari sensasi dan sesuatu yang menarik untuk mengalihkan perhatian mereka dari kehidupan kerja, anak-anak dan rutinitas, kata Jo Barnett yang juga direktur datingcoach.me.uk.
“Pria nakal adalah sebuah tantangan. Semakin sulit permainan maka semakin besar keinginan untuk terus bermain,” kata Barnett lagi.

9 Maret 2011

Cara Atasi Rasa Nyeri Saat di Kantor

Puluhan orang pernah mngalami rasa nyeri saat bekerja di kantor. Itu tentu bukan situasi yang mudah dikendalikan. Bekerja dengan rasa nyeri mulai dari migrain hingga nyeri sendi tentu bisa mempengaruhi produktivitas Anda. 

Untuk membantu Anda, berikut beberapa cara yang bisa Anda coba kala merasakan nyeri saat bekerja, seperti dikutip dari Shine.com: 

1. Pertama-tama buatlah diri Anda senyaman mungkin. Atur posisi duduk Anda supaya rasa nyeri tak semakin parah. 

2. Jangan ucapkan bahwa Anda tengah merasa nyeri kepada rekan-rekan kerja. Tak semua akan memahami Anda, akan ada yang menganggapnya sebagai upaya untuk cari perhatian saja. Maka itu, bila masih mampu, tahan saja rasa nyeri untuk Anda sendiri. 

3. Segeralah minumlah obat. Bila Anda tengah tak menyimpan obat andalan, mintalah bantuan kepada salah seorang rekan untuk mau membelikan obat ke apotek. 

4. Tenangkan diri Anda, bisa juga dengan bermeditasi. Menurut studi, teknik meditasi mampu mengatasi rasa mengatasi rasa nyeri. Tapi, cobalah cari ruangan yang tenang untuk melakukannya. 

5. Upayakan pencegahan dengan menjaga kesehatan dengan makan makanan sehat, rutin berolahraga, dan cukup tidur. Dengan begitu, Anda akan lebih mampu mengatasi rasa nyeri. Tak hanya itu, produktivitas Anda di kantor pun tak akan terhambat.

8 Maret 2011

Jurus Utama Pintar Menabung

Pepatah mengatakan, hemat pangkal kaya. Jane Chatzky, seorang penasihat finansial, dalam bukunya berjudul 'Make Money, Not Excuses,' mengungkapkan sejumlah cara yang dapat Anda lakukan sejak sekarang untuk menimbun pundi-pundi uang. 

Berikut ini adalah beberapa tips yang diberikan pakar keuangan tersebut seperti dikutip situs oprah.com: 

Menabung otomatis 
Daftarkan diri untuk fasilitas automatic savings plan di bank tempat Anda menabung. Dengan demikian, sejumlah uang tertentu akan ditransfer secara otomatis ke dalam rekening terpisah milik Anda setiap bulan. Agar tidak tergoda mempergunakan dana, jangan membuat kartu ATM untuk rekening tersebut. 

Bijak membeli 
Biasakan diri berpikir dua kali sebelum membeli sesuatu yang tidak direncanakan sebelumnya. Jika Anda sedang berada di toko, tunda membeli suatu barang selama 24 jam sebelum kembali ke toko itu dan memutuskan untuk membelinya. Jika Anda sedang belanja online, taruh barang tersebut di keranjang belanja dan tinggalkan situs tersebut. Ketika Anda kembali membuka situs itu keesokan harinya, maka situs tersebut kemungkinan akan mengingatkan Anda. 

Pembelian impulsif bisa membuat orang menghambur-hamburkan uang demi pengeluaran yang tidak perlu. Jadi, tak ada salahnya menekan tombol 'pause' sebelum membeli. 

Lindungi skor kredit 
Skor kredit merupakan angka yang digunakan lembaga-lembaga keuangan seperti perusahaan asuransi atau kreditur, untuk menaksir tanggung jawab Anda. Agar aman, usahakan memiliki skor kredit mendekati 800. 

Dua langkah mudah yang dapat Anda lakukan guna meningkatkan skor kredit, yakni membayar tagihan tepat waktu dan melunasi saldo pada kartu kredit, khususnya yang nyaris mendekati batas maksimum. 

Lunasi kartu kredit 
Ambil tabungan Anda untuk membayar lunas utang kartu kredit dengan tingkat suku bunga tertinggi. Tindakan ini masuk akal, sebab Anda kemungkinan hanya mendapatkan bunga tiga sampai empat persen untuk tabungan. Sedangkan untuk kartu kredit, Anda bisa dikenai bunga sebesar 16, 18, bahkan 24 persen. 

Gunakan kartu debit 
Sisihkan kartu kredit Anda dan mulailah menggunakan kartu debit untuk melakukan pembayaran. Dengan cara itu, Anda akan terhindar dari risiko belanja gila-gilaan dan terjebak dalam belitan utang di kemudian hari.

4 Maret 2011

Kopi Bantu Perempuan Hadapi Stres

 Rapat panjang yang seolah tanpa ujung bisa membuat para pesertanya merasa stres dan tertekan. Bagi perempuan, mengonsumsi kafein ternyata bisa memberi efek yang menguntungkan. 

Menurut sebuah studi yang dilakukan Lindsay St. Claire dan sejumlah koleganya, konsumsi kopi menghasilkan dampak yang berbeda pada laki-laki dan perempuan. Bagi dua orang lelaki yang berkolaborasi atau bernegosiasi dalam keadaan stres, mengonsumsi kafein bisa merusak kinerja dan kepercayaan diri mereka. Sebaliknya, dua orang perempuan yang meminum kopi sering kali justru mendapatkan efek yang menguntungkan, ketika dihadapkan dengan faktor-faktor serupa. 

Para peneliti tidak dapat memastikan, namun mereka berpikir perbedaan efek kafein pada lelaki dan perempuan, barangkali berhubungan dengan fakta bahwa perempuan cenderung merespon stres dengan gaya kolaboratif dan saling melindungi (tend and befriend). Sedangkan lelaki biasanya menunjukan respon melawan atau melarikan diri (fight or flight response). 

Studi tersebut, seperti dikutip situs forbeswomen.com, melibatkan 64 peserta laki-laki dan perempuan (peminum kopi di University of Bristol dengan usia rata-rata 22 tahun). Mereka diminta menyelesaikan berbagai teka-teki konstruksi, negosiasi, dan tugas memori kolaboratif dengan pasangan sesama jenis. Kegiatan tersebut dilakukan setelah mereka meminum kopi tanpa kafein, yang bisa saja dibubuhi atau tidak dibubuhi kafein secara diam-diam. 

Kondisi stres dipancing pada beberapa pasangan, dengan mengatakan bahwa mereka sebentar lagi harus memberikan presentasi publik, dan dengan memperingatkan mereka bahwa upah partisipasi ini tergantung dari kinerja yang diperlihatkan. 

Lalu, seberapa besar efek kafein? Kinerja memori laki-laki di bawah kondisi stres dengan kafein, digambarkan oleh para peneliti sebagai 'sangat terganggu.' Sementara itu, kafein sama sekali tidak memengaruhi perempuan dalam situasi yang sama. Untuk teka-teki konstruksi, kafein di bawah stres tinggi menyebabkan laki-laki membutuhkan waktu rata-rata 20 detik lebih lama (dibandingkan tanpa kafein). Sedangkan bagi perempuan, kafein justru menyebabkan mereka memecahkan teka-teki 100 detik lebih cepat. 

Cara Mudah Stop Multitasking

Siapa di antara Anda yang sering melakukan banyak hal dalam satu waktu alias multitasking? Padahal, mengerjakan beberapa hal sekaligus justru tidak efektif dan mampu membuat Anda merasa kewalahan. 

Untungnya, ada sejumlah langkah yang dapat Anda terapkan untuk menghilangkan kebiasaan tersebut, sekaligus merebut kembali waktu, perhatian, serta produktivitas. 

Fokus 
Fokus dimulai dengan memiliki definisi yang sangat jelas tentang arti kemenangan bagi perusahaan Anda. Seperti apa suasana di akhir 2011 ketika Anda mencapai kesuksesan? Prestasi kunci apa yang akan Anda capai? 

Untuk membantu Anda tetap fokus, jaga visi Anda dengan meletakkan tujuan dan sasaran di depan mata sepanjang hari. Letakkan di layar komputer dan bawa serta ke mana pun Anda pergi. Atur reminder untuk mengingatkan Anda tentang hal-hal penting, tuliskan di atas whiteboard, atau tempelkan post-it di kantor atau pada cermin di rumah. 

Batasi informasi 
Berhenti berusaha untuk tahu semuanya. Dengan begitu banyak informasi yang tersedia, Anda tidak mungkin selalu mengetahui segala sesuatu yang terhadi di dalam bisnis, pasar, atau industri yang digeluti. 

Sebagai pemimpin, Anda harus belajar bagaimana cara mendelegasikan tugas dan tanggung jawab. Begitu pula halnya dengan mendelegasikan informasi. Tidak apa-apa mengetahui sedikit tentang banyak hal. Anda perlu membatasi informasi dan analisis mendalam terhadap area-area terpenting saja. 

Waktu sendiri 
Sebagai wanita karier yang sibuk, Anda mungkin harus sering bersinggungan dengan banyak orang saat rapat, percakapan di telepon atau pesan instan, memecahkan masalah serta memberi umpan balik. Rasanya salah jika harus menutup pintu ruang kerja, mematikan ponsel, dan bekerja sendirian tanpa interupsi untuk waktu yang lama. 

Namun, penelitian sekali lagi menunjukkan bahwa para pemimpin bisnis memerlukan waktu yang lama tanpa gangguan agar bisa mencapai puncak performa. Waktu sendirian memungkinkan orang untuk memperlambat laju dan melihat hal-hal berbeda. Selain itu, waktu bagi diri sendiri juga mengurangi stres dan meningkatkan kreativitas. 

Yang paling penting, momen tersebut memungkinkan Anda untuk kembali fokus pada aktivitas tingkat tinggi yang dilakukan, dan mendekatkan Anda pada tujuan strategis. 

Alur informasi/interupsi 
Kembangkan sebuah sistem untuk mengelola gelombang informasi yang datang kepada Anda setiap hari. Mulailah dengan mengambil kendali kotak masuk (inbox) e-mail Anda. Alih-alih menjawab e-mail setiap kali pesan baru masuk, lebih baik satu atau dua kali waktu dalam sehari untuk mengecek dan membalas e-mail. 

Buat kebijakan untuk merespon hanya e-mail yang membutuhkan tindakan atau keputusan dari Anda. Jika sesuatu membutuhkan perhatian segera, minta orang tersebut untuk mengontak Anda secara langsung atau lewat telepon.

28 Februari 2011

Cara Menjadi Kesayangan Teman se-Kantor

Individu  mana yang tidak ingin didengarkan pendapatnya oleh orang lain? Agar orang-orang mau mendengarkan, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat mereka semua menyukai Anda. 

Di lingkungan kerja, Anda perlu menciptakan kemistri dengan karyawan sebagai manajer, dengan tim sebagai pemimpin proyek, dengan atasan, pelanggan, serta rekan kerja. Bagaimana pun, orang memercayai orang yang mereka suka. 

Seorang komunikator yang baik mampu membangun faktor penentu kesukaan, yakni kepribadian serta kemistri yang tercipta antara Anda dengan orang lain. Nah, berikut ini adalah sejumlah ciri-ciri yang secara universal diakui keampuhannya untuk menarik orang dan membuka hati serta pikiran mereka: 

Manusiawi 
Umumnya, orang lebih menemukan kesamaan dengan mereka yang berjuang dibandingkan dengan mereka yang berhasil dalam hidupnya. Oleh karena itu, jangan khawatir menceritakan kecemasan-kecemasan yang dirasakan. Orang-orang merespon manusia lebih baik daripada merespon mesin. Ketika berkomunikasi dengan rekan kerja, jangan takut untuk membiarkan mereka melihat sisi manusiawi Anda. 

Sopan santun 
Banyak hal bisa merusak hari Anda dan membuatnya terasa menyebalkan. Misalnya, rekan kerja yang meninggalkan toilet tanpa disiram, printer yang ngadat, seseorang yang melakukan percakapan telepon dengan suara nyaring di tengah rapat, dan lain sebagainya. 

Namun, jangan membiarkan berbagai gangguan kecil itu merusak suasana hati Anda. Kesopanan yang paling kecil pun bisa menyalakan api untuk membangun kemistri dan rasa kekeluargaan. Cobalah menyunggingkan senyum dan menyapa orang-orang kantor saat berpapasan, hargai privasi dan ruang pribadi mereka, dan jangan pelit mengucapkan kata 'tolong', 'maaf', dan 'terima kasih' untuk bantuan kecil. 

Humoris 
Rasanya, hampir tidak ada orang yang tidak menyukai individu humoris dan jenaka. Hidup tanpa humor terasa hambar. Kemampuan untuk menertawakan hidup, termasuk diri sendiri, merupakan salah satu faktor yang dapat mendekatkan Anda dengan orang lain. Jika kata-kata saja belum cukup, maka humor bisa membantu membukakan hati dan pikiran orang-orang untuk menerima suatu ide atau gagasan. 

Rendah hati 
Kekuasaan bisa bersifat seduktif. Memberikan pujian yang tulus mampu membuat seseorang merasa penting. Sebaliknya, sikap arogan dapat menghancurkan siapa pun yang sebelumnya dipandang kredibel. Misalnya, menolak menanggapi orang ketika sedang berbicara dengan Anda, anti dikritik atau mendengarkan saran dari orang lain, atau bahasa tubuh yang terkesan angkuh

21 Februari 2011

Kenali Empat Konsumen dari Cara Belanjanya

Di tengah melonjaknya biaya kebutuhan hidup saat ini, setiap orang kian jeli mencari celah untuk menghemat pengeluaran. Menurut penelitian American Pantry Study pada 2010, para pembeli telah mengubah cara mereka membeli bahan makanan dalam dua tahun terakhir. 

Penelitian tersebut dilakukan terhadap 2.000 pembeli yang terdiri atas 62 persen perempuan dan 38 persen lelaki dari berbagai usia, wilayah, dan tingkat pendapatan. Berdasarkan studi, ditemukan bahwa sebanyak 84 persen di antaranya berusaha keras mencari cara untuk berhemat. 

Para pembeli tampaknya telah menjadi lebih pandai daripada sebelumnya, dan tidak semudah itu tergoda rayuan diskon dan penawaran spesial yang diberikan toko (gimmick). Berikut ini adalah empat tipe pembeli saat ini menurut survei tersebut, seperti dikutip situs womansday.com: 

Superhemat 
Tipe pembeli ini mengetahui setiap strategi berbelanja. Mereka biasanya jeli mencari penawaran, berbelanja di berbagai jenis toko untuk mendapatkan harga termurah, dan menggunakan kupon penawaran belanja kapan pun memungkinkan. Mereka memeroleh kebanggaan dan kesenangan dari keberhasilannya berhemat. 

Untuk menjadi tipe pembeli seperti ini, buat rencana supaya Anda tidak mudah tergoda membeli barang lain yang tidak dibutuhkan. Selain itu, jangan tergoda tawaran diskon. Sebab, sering kali tawaran tersebut sebenarnya tidak sehebat kelihatannya. Jika perlu, gunakan kalkulator untuk membandingkan harga barang setelah diskon dengan harga regular. 

Terencana 
Tipe pembeli seperti ini dapat berhemat dengan merencanakan terlebih dulu daftar belanjaannya, dan membeli suatu produk dalam jumlah banyak sebagai stok. Mereka senang membeli barang dalam paket ukuran besar, serta lebih memilih berbelanja di warehouse. 

Untuk menjadi tipe pembeli seperti ini, setiap kali melangkahkan kaki ke toko coba perhatikan penawaran spesial yang sedang diajukan. Jika Anda melihat sesuatu yang Anda gunakan, beli hingga sebatas mampu. 

Berkorban 
Tipe pembeli seperti ini adalah yang paling terpaksa untuk mengubah kebiasaan mereka, dan merasa tidak senang karenanya. Pendapatan yang lebih kecil daripada sebelumnya, telah memaksa mereka untuk fokus terhadap kebutuhan yang paling mendasar dan mengorbankan keinginan. Setiap barang yang dibeli harus dipertimbangkan masak-masak sebelum masuk ke dalam keranjang belanjaan. 

Jika Anda termasuk tipe ini, tidak perlu terlalu menyiksa diri. Pilih dua atau tiga produk bermerek yang paling tidak bisa Anda tinggalkan. Sedangkan untuk kebutuhan lain, gunakan merek toko yang lebih murah atau beli barang yang sedang diobral. 

Penonton 
Tipe pembeli ini adalah orang terakhir yang merasakan dampak resesi. Jadi, mereka belum mengubah perilaku dalam berbelanja. Jika mau, seorang penonton bisa memiliki banyak akal dan memanfaatkan berbagai alat belanja, mulai dari kupon, potongan harga, sampai obral. Tipe pembeli ini merupakan segmen termuda, paling berpendidikan, dan memiliki pendapatan tertinggi. 

Jika Anda termasuk tipe pembeli yang terakhir, coba mengurangi belanja bulanan hingga 20-25 persen. Upayakan untuk berhemat mulai sekarang demi membantu Anda menopang kehidupan di masa depan

20 Februari 2011

8 Cara Membuat Hari Senin Menjadi Hari Yang Menyenangkan


Apa pun yang Anda lakukan di akhir pekan kemarin, sepertinya hari Senin datang terlalu cepat. Masih ingin santai, tetapi tantangan hari Senin sudah di depan mata, dan mencoba memotivasi diri sepertinya akan lebih sulit dari biasanya. Berikut tips untuk Anda mengubah jargon “I Don’t Like Monday” menjadi, “I Can Handle This Monday.”

1. Mulai sejak Minggu malam

Di hari Minggu, mulailah susun tugas yang ingin Anda kerjakan. Ketimbang memulai minggu dengan perasaan betapa banyak pekerjaan yang harus Anda lakukan, curi start malam sebelum Senin untuk mengerjakan beberapa tugas, seperti membalas e-mail, menyiapkan agenda rapat, atau menyusun daftar belanja. Gunakan malam sebelumnya untuk mengorganisir segala keperluan di hari Senin atau bahkan hingga seminggu ke depan. Ini bisa memberi Anda perasaan kontrol.
2. Aktivitas tenang di hari Minggu
Jika Anda tipe orang yang merasa Minggu malam terlalu cepat dan malas berkenaan dengan pekerjaan, maka menyusun jadwal bukan untuk Anda. Lebih baik, rencanakan hari Minggu yang menenangkan dengan aktivitas rendah, seperti bermain games bersama keluarga, menonton film bersama pasangan, atau makan malam bersama teman-teman.
3. Bersihkan meja di hari Jumat
Buat ritual setiap akhir hari Jumat atau Sabtu untuk membersihkan meja kantor. Umumnya 2 jam terakhir di hari Jumat atau Sabtu adalah masa tak produktif. Ambil waktu itu untuk merapikan tempat kerja Anda. Satukan barang-barang prioritas di tumpukan rapi. Hilangkan barang-barang tak penting dari meja Anda. Supaya hari Senin Anda lebih segar dengan pandangan meja yang bersih, Anda pun bisa lebih fokus bekerja.
4. Mulai hari dengan olahraga
Entah itu dengan melompat-lompat di ruang keluarga, atau joging selama 30 menit, berolahraga adalah salah satu cara ampuh atasi rasa malas di hari Senin. Studi menunjukkan bahwa berolahraga bisa membantu produksi serotonin, salah satu zat kimia di otak yang melawan depresi. Tambahan lagi, olahraga kardio selama 30 menit juga cukup untuk membuka pori-pori, yang membuat kulit terlihat lebih bersinar.
5. Sarapan sehat
Mengkonsumsi makanan tak sehat, seperti donat, atau lebih parah, tidak sarapan sama sekali bisa membuat mood berantakan dan lemas. Makanan bernutrisi, seperti omelet, oatmeal dengan kismis, atau smoothie yang diperkaya protein bisa membantu Anda berenergi sepanjang hari.
6. Pakaian yang tepat
Mengenakan busana yang membuat Anda merasa menarik dan nyaman akan menolong banyak mood Anda. Tambahkan sedikit aksesori, dan Anda akan makin terlihat menarik. Pilih pakaian tersebut malam sebelumnya dan pastikan bebas kerut dan noda, Anda pun akan menghemat waktu di hari Senin.

7. Buat rencana di Senin malam

Tahu bahwa Anda memiliki rencana menyenangkan di Senin malam akan membantu Anda lebih bersemangat jalani hari. Jika uang adalah masalah, bawa bekal dan janjian ketemu di kantin atau lokasi lain, atau janjian ketemu sahabat di dekat kantor.

8. Minum teh hijau di snack sore

Minum secangkir teh panas bisa membantu menenangkan diri. Studi menunjukkan bahwa teh hijau kaya akan antioksidan yang bisa mencegah berbagai penyakit. Jika tak suka teh hijau, teh herbal lainnya pun bisa jadi pilihan, apa pun yang Anda suka, asalkan tidak ada kafein, karena Anda harus mencari cara untuk relaksasi di sore hari Senin.

TIPS MELAMAR KERJA DAN SUKSES KERJA BAGIAN ADMINISTRASI

TIPS MELAMAR KERJA DAN SUKSES KERJA BAGIAN ADMINISTRASI Tentu tidak asing lagi , saat kita mendengar dibutuhkan lowongan dibidang Adminis...