28 Agustus 2010

Cara Mencari Dan Melamar Pekerjaan Yang Pasti Diterima

Tak butuh gelar tinggi untuk sukses dalam mencari pekerjaan. Menggapai gol karier Anda hanya butuh strategi yang matang dan disiplin. Berikut 6 tips untuk membantu Anda mencari pekerjaan lebih cerdas, bukan lebih keras.


Jual nilai
Apa yang membuat Anda unik? Bagaimana kekuatan, kemampuan, dan prestasi Anda bisa mengurangi permasalahan yang dihadapi perusahaan yang Anda lamar tersebut? Tentukan "tawaran nilai unik" Anda dan buat hal tersebut menjadi rencana integral pada garis besar marketing personal Anda. Perhitungkan setiap dokumen (resume, biografi, kartu nama) atau pertemuan langsung (networking, atau wawancara) sebagai kesempatan untuk menyampaikan nilai dan mengemukakan kebutuhan strategis Anda. 
Lebih bersemangat
Mencari pekerjaan bisa jadi sangat melelahkan jika Anda tak memiliki rencana untuk mengisi ulang tenaga Anda. Tetap termotivasi dan selalu siap akan memudahkan Anda membangun rencana praktis dan tetap menjalaninya. Aturlah jadwal harian Anda, lalu putuskan seberapa sering atau berapa jam dalam seminggu bisa Anda siapkan untuk mencari dan menyusun kembali dokumen-dokumen untuk menghitung kembali perkembangan Anda. 
Mengaktifkan dan membangun jejaring
Jejaring yang kuat bisa memberikan info dan akses ke lowongan pekerjaan yang tak begitu terekspos ke pasaran. Riset menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen dari semua pekerjaan yang terpenuhi disebarkan lewat jejaring. Setiap orang yang Anda kenal adalah kesempatan untuk membangun jejaring Anda. Jangan lupa, anggota keluarga, teman sosial, atau rekan kerja adalah anggota potensial dalam jejaring Anda. 
Riset pilihan 
Internet adalah tempat yang tepat untuk memulai riset Anda. Selain situs-situs khusus untuk karier, seperti Kompaskarier.com, situs perusahaan yang Anda tuju pun bisa jadi sumber informasi berharga. Dari sana Anda bisa mempelajari mengenai produk-produk, jasa, siapa yang berwenang, dan banyak hal lainnya.
Mengkhususkan strategi pencarian kerja
Anda akan meningkatkan kemungkinan untuk sukses jika Anda berfokus pada pilihan khusus personal. Pilih dua atau tiga strategi yang sesuai dengan kepribadian dan gaya hidup Anda, lalu bangun pencarian profesi di sekitar wilayah tersebut. Jika Anda ingin bertemu dengan banyak orang baru, cobalah untuk mencari kerja sebagai relawan di sebuah organisasi atau melamar sebagai pemagang sementara di suatu organisasi. Jika Anda adalah tipe pemalu atau introvert, cobalah untuk menghubungi teman-teman lama melalui situs jejaring sosial atau asosiasi alumni. Saluran lain yang bisa Anda coba adalah dengan rajin melirik halaman lowongan pekerjaan di harian ibukota, grup jejaring, atau acara job fair. 
Manfaatkan kreativitas Anda
"Jual" diri Anda dengan imajinasi. Lima tahun lalu, pelamar pekerjaan harus mencetak resume mereka di atas kertas berwarna untuk menarik perhatian personalia. Saat ini, perusahaan ingin mencari karyawan yang kualifikasinya mencukupi kebutuhan perusahaan dan tahu bagaimana mempresentasikan nilai mereka. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan menciptakan resume video berisi portfolio Anda. dan lainnya. 
Apapun metode yang Anda pilih, lakukan pencarian lowongan dengan cara yang terorganisir, bertarget, dan kreatif. Sukses adalah hasil akhir dari kreativitas dan segala kerja keras yang dibangun di sekitarnya.

Cara Menjadi Bos Idaman

Situs The Hiring Site bertanya kepada beberapa manager personalia dan rekruter untuk menjelaskan apa yang menjadi kualitas seorang pemimpin dalam diri seseorang. Hasil kompilasi jawaban dan respon para responden ini mengerucut pada 11 poin kualitas yang menunjukkan seseorang bisa masuk dalam kategori pemimpin sejati. Beberapa sifat yang diperlukan adalah integritas, komunikasi, kepercayaan diri, dan passion. Berikut adalah 11 poin tersebut dari pandangan beberapa personalia:
* Konsisten dan bisa dimengerti. Akan sulit bagi para bawahan untuk membuat bos terlihat baik di mata orang lain jika sikap si bos tersebut tidak memiliki konsistensi atau bertindak semaunya tanpa aturan. Apalagi ketika di situasi pelik ia selalu muncul dengan ide-ide yang maksudnya "out of the box", tapi ide-ide yang keluar justru tidak bisa dipahami atau cenderung tidak masuk akal.
* Atasan yang bisa meminta bawahannya melakukan perintahnya tanpa perlu menggunakan taktik koersif atau tekanan. Para bos, diharapkan mampu membingkai diskusi seperti seorang pelatih basket yang bisa mengambil dan memimpin keputusan untuk menggunakan taktik apa.
* Mempromosikan bawahan yang dinilai memiliki potensi. Karena ketika Anda selalu mengambil orang dari luar kantor untuk mengisi posisi-posisi penting yang lowong, para bawahan akan merasa resah dan tak merasa memiliki kemungkinan untuk maju.
* Bos yang baik akan mempertahankan aksi Anda (ketika aksi tersebut masih bisa dipertanggungjawabkan dan maksudnya baik), juga akan selalu membantu ketika diperlukan.
* Seorang bos yang baik mengerti, bahwa tak semua tugas yang diberikan kepada Anda bisa menjadi yang nomor 1, dan jika diperlukan, terbuka untuk bekerja dengan Anda dalam mengatur urutan prioritasnya.
* Seorang bos yang ideal mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-masing bawahannya dalam struktur organisasi perusahaan, dan selalu mengingatnya. Sehingga, pelanggaran kecil yang dilakukan oleh seorang karyawan yang unggul tak akan membutuhkan respon yang serupa ketika terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh salah seorang karyawan yang sering melakukan pelanggaran.
* Bos idaman akan selalu memberikan informasi mengenai apa yang terjadi di level manajemen atas dan memberikan pengarahan ke mana kira-kira laju perusahaan akan berjalan.
Memang tak ada manusia yang sempurna, namun kita selalu bisa berusaha untuk lebih baik, kan? Nah, bagaimana menurut Anda? Apakah kualitas-kualitas sikap dan perilaku yang disebutkan tadi benar-benar dibutuhkan dalam diri seorang pemimpin?

6 Alasan Facebook Mengganggu Karir Anda

SEBUAH survei menyebutkan, 30 persen perusahaan menggunakan Facebook untuk menilai calon pegawainya. Jadi, jangan sembarang menulis atau meng-upload sesuatu di account Anda. Hindari 6 kesalahan fatal di bawah ini.

1. Foto profil yang kurang "sopan"
Sekilas tidak ada yang salah dari memasang foto profil yang menunjukkan Anda sedang berpose menggoda atau menenggak sebotol minuman keras. Namun jika foto tersebut dilihat oleh calon atasan, imej profesional Anda akan langsung runtuh.

2. Mengeluh tentang pekerjaan
Bisa berupa keluhan tentang pekerjaan yang menumpuk, atau uneg-uneg akan atasan yang tidak kompeten. Mengeluh itu wajar, namun jika Anda melakukannya di forum publik, lain lagi ceritanya.

3. Menulis sesuatu yang bertentangan dengan isi CV
Anda menulis 1984 sebagai tahun lahir Anda di dalam CV. Tapi di Facebook, tahun lahir Anda 1979. Sekecil apapun perbedaan data diri tersebut, Anda beresiko dicap tidak jujur. Minimal ceroboh dan tidak teliti.

4. Menulis status "mengadu"
Hati-hati saat menulis status seperti, "Tommy nggak masuk hari ini karena "sakit", padahal lagi liburan di Bali. Sementara aku terkurung dengan kerjaan yang menumpuk." Bukan hanya nama baik teman Anda saja yang dipertaruhkan, tapi juga kredibilitas Anda sendiri. Anda akan terlihat licik dan tidak dapat dipercaya.

5. Tidak menggunakan fasilitas Privacy Setting
Kita dapat mengatur siapa saja yang bisa melihat profil lengkap kita, siapa yang tidak bisa melihat foto-foto tertentu, dsb. Sayangnya, tidak semua pengguna Facebook memanfaatkan fasilitas ini. Bahkan banyak yang tidak mengerti atau tidak tahu sama sekali.

6. Pencemaran nama baik
Anda sudah menjaga halaman Facebook Anda baik-baik sehingga terlihat profesional. Tiba-tiba seorang teman meng-upload foto Anda yang sedang mabuk, dan tentunya tak lupa men-tag Anda. Rajin-rajinlah mengecek Facebook Anda sehingga bisa langsung menghapus konten yang tidak diinginkan.

4 Cara Membuat CV Online Yang Baik

Anda mendaftarkan diri di job search portal alias situs lowongan kerja dan kemudian hanya duduk menunggu datangnya tawaran pekerjaan di e-mail Anda. Tiga bulan kemudian, CV Anda hanya dilihat oleh beberapa perusahaan. Itu pun muncul pada minggu-minggu awal setelah Anda mendaftar. 
Anda mungkin bertanya-tanya, apakah situs tersebut hanya tipuan? Atau tawaran yang tak kunjung datang malah membuat Anda mulai kehilangan harapan? Sepertinya Anda perlu melakukan lebih dari sekadar mengisi data di situs tersebut, ataupun hanya duduk menunggu, jika serius ingin mencari pekerjaan.
Job portal atau situs lowongan kerja sendiri merupakan salah satu cara yang paling mudah, nyaman, dan ekonomis dalam mencari pekerjaan. Namun, untuk mendapatkan pekerjaan lewat situs ini, Anda sebaiknya mengetahui triknya. Ada beberapa hal penting yang perlu Anda lakukan jika ingin membuat resume atau CV online bekerja untuk Anda.
Lengkapi data diri
Pertama kali mendaftarkan diri di job search portal dengan membuat ID dan password, lalu log in (masuk), Anda mungkin mengisi data untuk profil hanya 60 persen atau bahkan kurang dari itu. Padahal, kita disarankan mengisi data profil 100 persen. Ini berarti kita harus mengisi semua bagian selengkap mungkin. 
Saat ini banyak situs lowongan kerja yang menggunakan teknologi untuk mencocokkan profil kita dengan profil yang diinginkan perusahaan perekrut. Lalu, hasil pencocokan ini diberikan kepada perekrut untuk kemudian melanjutkan dengan proses pemanggilan. Jika data di profil lengkap, Anda akan memiliki kesempatan lebih besar untuk masuk ke dalam daftar calon karyawan yang akan dipanggil karena ada banyak hal dan informasi yang bisa dicocokkan. 
Memang mengisi data profil selengkap mungkin serasa mengerjakan tugas yang membosankan. Tetapi, percaya deh, hasilnya sebanding dengan keringat yang dikeluarkan.
Perhatikan kata kunci
Biasanya para perekrut atau perusahaan mencari kandidat secara online dengan menggunakan keywords atau kata-kata kunci tertentu. Kata kunci ini akan relevan dengan persyaratan pekerjaan mereka. Misalnya, mereka membutuhkan seorang penulis konten. Beberapa kata kunci yang digunakan adalah menulis, mengedit, content management system (CMS), dan lain-lain. 
Jika yang dibutuhkan seorang web designer, kata-kata seperti html, dreamweaver, dan kreatif, bisa menjadi kata kunci. Hal ini berarti keterampilan fungsional dan tentu saja khusus, kualifikasi yang relevan dan sejumlah pengalaman kerja menjadi kata-kata kunci yang penting. 
Itu sebabnya, sangatlah penting jika profil dan resume (CV) Anda menyebutkan kata-kata kunci yang sesuai dengan profil pekerjaan yang Anda inginkan.
Update profil secara reguler
Perlu diingat, membuat profil adalah hal pertama yang mesti dilakukan, bukan terakhir! Setelah Anda membuat dan melengkapi profil dengan menggunakan kata-kata kunci yang relevan, usahakan secara teratur mengecek profil Anda di situ lowongan kerja. Selalu update atau perbaharui beberapa data dan jangan lupa menyimpannya sebelum log out (keluar) dari situs tersebut.
Cek selalu profil Anda, setidaknya seminggu sekali. Hal ini akan membuat para calon perekrut melihat resume Anda tetap aktif dan selalu diperbarui. Jika ada perekrut yang sedang membutuhkan seorang manajer SDM dan Anda sesuai dengan persyaratan mereka, bisa jadi Anda akan masuk ke dalam salah satu dari 40 calon yang mereka pilih. Lalu, jika belum lama ini Anda baru mengecek profil, resume Anda akan menjadi salah satu yang teratas dari 40 calon yang memenuhi syarat untuk posisi itu. 
Jadi, jika Anda memang serius mencari pekerjaan, luangkan waktu untuk selalu log in ke profil Anda secara teratur. Pastikan jika ada perekrut yang tertarik pada resume Anda, informasi kontak yang Anda berikan sudah benar. 
Pastikan nomor kontak benar
Nomor telepon Anda, baik telepon rumah maupun seluler, seharusnya menjadi salah satu akses yang memudahkan pihak perekrut menghubungi Anda. Jadi, pastikan bahwa nomor telepon itu sudah ditulis dengan lengkap dan benar, termasuk kode wilayah jika Anda menyertakan nomor telepon rumah. 
Tak perlu menambahkan nomor telepon tempat Anda bekerja atau e-mail resmi kantor Anda. Selain kurang etis, ditakutkan perusahaan mengetahui rencana Anda pindah kerja dan memblokir e-mail tersebut.
Sudah tahu triknya, sekarang saatnya Anda mengimplementasikan tips ini dengan benar. Setelah itu, dijamin CV online Anda akan diperhatikan dan bersiaplah menerima telepon atau e-mail panggilan kerja.

9 Cara Meningkatkan Percaya Diri

Menanamkan rasa percaya diri sangatlah tidak mudah. Bahkan pada orang yang tergolong tinggi rasa percaya dirinya pun, selalu saja merasa ada yang kurang dalam dirinya. Tetapi perasaan ini bisa dipupuk asalkan Anda mau berusaha. Nah, 9 langkah berikut inilah jalan keluarnya.

1. UBAH POLA BERPIKIR ANDA
Jika benak Anda hanya dipenuhi dengan kata “tidak bisa” dan “tidak pernah”, Anda akan selalu merasa berlari dalam kehampaan, Anda tidak akan memperoleh apa-apa. Terus-menerus mencari-cari kesalahan atau mengingat-ingat kekurangan diri tidak akan mengubah keadaan. Bukankah lebih tepat bila waktunya Anda gunakan untuk mengembangkan diri?

2. JANGAN INGKARI PERASAAN ANDA
Jangan sesekali mencoba mengikari hal-hal yang membuat Anda merasa tak berharga. Tentu saja tak perlu sampai memaksa diri untuk tersenyum di saat air mata tak lagi terbendung lantaran merasa merana dan tiada guna hidup ini.
Dengan menerima dan mencoba merasakan emosi yang serba menyesakkan tadi justru memacu Anda untuk keluar dari situasi demikian. Percayalah, meski perasaan Anda saat ini tidak menentu, itu semua tidak akan berlangsung lama, kok.

3. JUMLAHKAN KEMENANGAN YANG ANDA RAIH
Catat / buatlah daftar panjang berisi hal-hal baik yang pernah Anda lakukan, mulai saat ini. Kemudian, kapan pun Anda mengulang prestasi serupa, atau sekecil apa pun, tambahkan dalam daftar yang pernah Anda buat. Langkah ini akan meningkatkan rasa percaya diri Anda mengenyahkan hambatan yang menghalangi kemajuan Anda.

4. AMBIL HIKMAHNYA
Ingat, saat Anda terjatuh ketika mengendarai sepeda, bukankah saat itu Anda menjadi tahu cara mengendarai sepeda secara benar? Segeralah bangkit dan jangan menyerah untuk mencobanya lagi. Ini akan membantu Anda menyelami makna perjuangan dan ketabahan hati melewati saat sulit.

5. TAK PERLU MALU
Mungkin akan sangat menyakitkan saat Anda merasa seperti badut kala semua memperolok Anda. Ketimbang memikirkan rasa sakit hati, bukankah lebih baik Anda memfokuskan hal-hal lucu yang justru dapat mengendurkan ketegangan syaraf. Dan akan lebih bijaksana untuk mengangkat hal-hal yang menggelikan/memalukan itu menjadi cerita yang menarik yang patut Anda wariskan sebagai kisah membanggakan. Bukankah sebagian kepribadian Anda pun terbentuk dari pengalaman lucu seperti itu?

6. TENTUKAN TUJUAN YANG HENDAK ANDA CAPAI
Membiarkan hidup Anda mengambang tanpa tujuan jelas sangat merugikan/menggerogoti diri Anda. Sebaliknya berbagai aktivitas yang menawarkan gool setting akan membuat Anda bergairah untuk merealisasikannya. Ini akan membuat Anda merasa dihargai. Segeralah ikut ambil bagian dalam berbagai kegiatan kelompok. Entah hobi atau kegiatan apa pun yang akan Anda senangi semisal berkebun. Selain merasa “terobati” Anda pun akan berusaha menunjukkan hasil terbaik saat mengikuti berbagai aktivitas tadi. Bukankah hal ini akan semakin meningkatkan rasa percaya diri Anda?

7. JANGAN HANYA BERDIAM DIRI
Bila Anda sudah menyusun rencana dan menentukan tujuan yang hendak dicapai, jangan lantas hanya berdiam diri. Bertindaklah ! menyanggupkan diri untuk meraih apa yang Anda inginkan akan menggerakkan Anda dari segala kemalasan. Menemukan masalah? Cari jalan keluar! Butuh bantuan? Jangan ragu memintanya pada mereka yang kompeten! Menyusun rencana kemudian melaksanakannya akan membuat Anda merasa seimbang.

8. BERANI TAMPIL DI DEPAN UMUM
Berani tampil dan bicara di depan umum akan sangat membantu mengembalikan rasa percaya diri yang terkoyak. Tak perlu sungkan memperhatikan sekaligus belajar dari orang-orang terdekat yang seolah tanpa masalah bila berhadapan dengan publik. Tanyakan bagaimana dia mengalahkan segala ketakutan/kekhawatirannya. Catat hal-hal penting. Bila perlu, untuk sementara, tirulah gaya atau penampilannya.

9. JADILAH AHLI
Meski Anda memulainya dari hal-hal yang kelihatannya sepele, jangan sesekali merasa kalah sebelum perang. Keinginan dan kebiasaan menuntaskan pekerjaan Anda tidak pernah sia-sia, kok. Kalaupun Anda merasakannya sebagai rutinitas yang membosankan, jangan pantang menyerah. Dengan memperdalam hal-hal yang sederhana, bukan tidak mungkin suatu saat Anda “lahir” jadi ahlinya. Anda akan terkagum-kagum merasakan hasilnya. Ingat, sukses sekecil apa pun akan membuat percikan pada kesuksesan berikut.

9 Cara Disayang Boss

Mengiyakan segala permintaan atasan ternyata tak lantas membuat Anda menjadi anak buah kesayangan, lho! Apa saja yang bisa meluluhkan hati bos? Simak jawabannya di sini.
Ingin tahu caranya memperoleh promosi di tempat Anda berkarier? Salah satu kunciya adalah menunjukkan kepada atasan siapa diri Anda yang sebenarnya. Dan ternyata, yang membuat atasan terkesan bukan karena Anda loyal dan menjadi “Yes Man ” atau “Yes Woman ,” atau menjadi “teman curhat Bos.” Ada hal-hal lain yang akan membuat atasan terkesan. Berikut 9 hal yang bisa membuat Anda diperhitungkan atasan:

1. Jangan asal nanya
“Setiap hari, ada ratusan pertanyaan. Kebanyakan bisa dijawab sendiri oleh karyawan bersangkutan. Biasanya, mereka hanya malas atau cari perhatian,” begitu keluh Si Manajer.
Ya, kalau Anda sudah tahu jawabannya, kenapa harus tanya? Kebanyakan karyawan lebih suka bertanya ke atasan ketika kurang yakin akan apa yang mereka lakukan. Tapi ternyata, cara ini justru tidak selalu berkenan buat atasan.
Akan lebih baik bila lain kali Anda bertanya lebih dulu pada diri Anda sendiri. “Kira-kira kalau saya tanya bos, jawabannya akan sama atau tidak, ya?” Pada banyak kasus, jawabannya ternyata sama atau jawaban Anda justru lebih baik. Tidak semua atasan mau “mengurusi” semua tugas karyawan. Anda sendirilah yang tahu persis apa tugas Anda.

2. Cari solusi, bukan cari masalah
“Yang paling mengganggu adalah ketika karyawan datang dengan membawa masalah dan meminta saya menyelesaikannya,” kata Si Manajer.
Kuncinya, jangan datangi atasan dan menyodorkan masalah sebelum Anda mencoba mencari solusinya. Jauh lebih bagus jika datang ke atasan dengan membawa isu-isu baru beserta solusi yang mungkin bisa dilakukan. Dijamin, atasan akan tertarik dan terkesan.

3. Minta maaf tak selalu bagus
“Saya lebih suka karyawan yang bertanggung jawab terhadap apa yang sudah mereka kerjakan,” kata Si Manajer.
Jadi, jangan buru-buru meminta maaf. Meminta maaf seringkali justru membuat karyawan terlihat lemah di mata atasan. Ada banyak cara, kok, untuk menyampaikan “kesalahan” Anda kepada atasan.
Lain kali, jika Anda berbuat salah, katakan, “Lain kali saya akan melakukannya lebih baik,” atau “Saya rasa saya harus mencoba cara lain supaya proyek ini lancar,” dan sebagainya. Ini akan membuat atasan terkesan dan fokus pada apa yang telah Anda pelajari ketimbang melihat kesalahan Anda.

4. Jangan emosional
E-mail karyawan itu payah dan membuat saya kesal,” kata Si Manajer.
Ingat, jangan pernah membalas surat elektronik pada saat marah. Bisa-bisa balasan yang disampaikan kepada klien pun bernada amarah. Dan, ini bisa memancing amarah atasan.
Memang, seringkali emosi kita langsung terpancing begitu menerima e-mail dari klien yang memojokkan. Tapi, akan lebih baik segera menulis balasan dan menyimpannya di draft . Tunggu satu-dua jam sampi emosi mereda. Setelah itu, buka dan baca lagi draft e-mail balasan Anda.
Biasanya, Anda akan merasa draft e-mail terlalu emosional, dan kemudian mengeditnya lagi. Tak ada masalah melakukan editing ini 3-4 kali sampai emosi benar-benar bagus, sehingga e-mail balasan pun lebih konstruktif dan obyektif. Ujung-ujungnya, atasan akan menghargai “diplomasi” Anda yang tidak emosional.

5. Lakukan lebih dari yang ditugaskan
“Saya paling risih mendengar karyawan bilang, “Ah, itu kan bukan tugasku!“kata Si Manajer.
Intinya adalah mencoba mencari pengalaman dan pengetahuan baru yang merupakan cara terbaik untuk mengetahui kemampuan adalah mencoba cara baru. Atasan pun akan terkesan. Jadi, alih-alih menolak mengerjakan tugas baru, lakukan dengan semangat Anda akan memperoleh pengetahuan baru.

6. Jangan berbohong
“Pada saat karyawan bilang ia minta izin enggak masuk karena sakit, saya tahu persis bahwa ia tengah berbohong,” kata Si Manajer.
Seorang manajer yang baik pasti akan tahu persis seperti apa karyawannya. Jadi, jangan pernah mencoba berbohong. Menyampaikan secara jujur akan lebih baik dan justru membuat atasan terkesan.

7. Minta dan beri feedback
“Saya suka ketika ada karyawan saya yang memberi feedback ,” kata Si Manajer.
Komunikasi yang baik seharusnya bersifat dua arah dimana kedua pihak bisa menerima masukan atau feedback yang membangun. Jika Anda menyukai cara atasan menangani sebuah masalah, katakan saja langsung.
Kalimat-kalimat sederhana seperti, “Saya menghargai saran Anda kemarin,” akan membuat atasan sadar betapa tindakannya begitu berpengaruh terhadap anak buahnya. Ini juga akan membuat ia menghargai Anda karena sudah memberikan feedback positif. Feedback positif akan memperkuat hubungan Anda dan atasan.

8. Berhenti Menjadi Si Cengeng
“Si Fulan itu hobinya mengeluh. Rasanya kok tidak ada hari tanpa keluhan,” kata si Manajer.
Kita mungkin merasa tak bersalah ketika mengeluh tentang berbagai hal di kantor, mulai sistem kerja sampai sifat rekan kerja. Tapi, atasan dan rekan kerja bisa-bisa akan menganggap Anda hanya bisa mengeluh, tanpa tindakan apa-apa. Lama-lama mereka pun tidak tahu lagi, mana masalah Anda yang sebenarnya karena semua hal Anda keluhkan. Atasan akan lebih menghargai karyawan yang tegar dan mau menghadapi risiko dan keadaan apapun tanpa mengeluh.

9. Proaktif
“Saya suka karyawan yang aktif memberikan ide sekaligus menjalankannya,” ujar Si Manajer.
Seringkali kita dapati karyawan yang hobi memberikan ide, tertulis maupun lisan, kepada atasan. Namun, ide-ide tersebut tak ada gunanya kecuali ia sendiri ikut telibat dan bertanggung jawab terhadapnya. Jadi, daripada menyusun puluhan ide, lebih baik pilih satu atau dua ide dan aplikasikan.
Minimal Anda ikut terlibat di dalamnya. Ini akan membuat atasan tak hanya kagum pada inisatif dan ide Anda, tapi juga kagum pada apa yang Anda lakukan agar ide tersebut menjadi kenyataan.

Cara Bernegosiasi Yang Baik

Mengetahui cara bernegosiasi yang benar seringkali sangat menguntungkan posisi kita di dunia karier. Negosiasi soal posisi yang ditawarkan, misalnya. Atau negosiasi soal kenaikan gaji. Masalahnya, tak banyak yang tahu dan mau bernegosiasi.

Kunci pertama bernegosiasi adalah menjadi diri sendiri. Pilihlah cara negosiasi yang membuat Anda nyaman sekaligus mampu merefleksikan siapa diri Anda yang sebenarnya. Mencoba meniru gaya negosiasi orang lain justru akan menunjukkan bahwa Anda lemah dan tak punya rasa percaya diri.

Coba cari tahu apa kekuatan dan kelemahan Anda, dan lihat bagaimana orang-orang bereaksi terhadap kekuatan dan kelemahan itu. Cara ini akan membantu Anda menonjolkan kekuatan dan menyingkirkan kelemahan Anda. Ini juga akan membantu Anda mengenali kekurangan Anda, misalnya soal kurangnya kesabaran, yang justru sangat diperlukan di saat-saat tertentu.

Wanita juga sangat jarang melakukan negosiasi. Mereka biasanya akan menerima begitu saja tawaran atau sebaliknya, menolak tawaran itu. Kebanyakan mereka tak sadar bahwa bernegosiasi itu sah-sah saja kok. Jika Anda tak mengutarakan keinginan Anda, bagaimana Anda bisa meraihnya?

Salah satu alasan kenapa wanita enggan bertanya soal tawaran atau soal lain yang berkaitan dengan karier adalah karena takut merusak hubungan dengan pihak lain. Ingat, jangan remehkan kekuatan bertanya. Memang, Anda tak selalu memperoleh apa yang Anda inginkan, sekalipun sudah ngotot bertanya. Tapi, jika pertanyaan Anda tepat, maka sangat jarang Anda pulang dengan tangan hampa.

TIPS MELAMAR KERJA DAN SUKSES KERJA BAGIAN ADMINISTRASI

TIPS MELAMAR KERJA DAN SUKSES KERJA BAGIAN ADMINISTRASI Tentu tidak asing lagi , saat kita mendengar dibutuhkan lowongan dibidang Adminis...