21 November 2010

7 Cara Menciptakan Networking


Jejaring sangatlah diperlukan dalam berinteraksi, dari dunia pergaulan hingga dunia pekerjaan.
Menciptakan networking atau jejaring memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Bisa jadi banyak di antara Anda yang masih merasa kesulitan untuk menciptakan jejaring di dunia kerja. Sebab, untuk menciptakan hingga memiliki jejaring yang benar-benar bagus dan berguna bagi diri Anda haruslah diikuti dengan kiat-kiat khusus. Berikut triknya:
1. Jadilah Pribadi Yang Terbuka & Menyenangkan
Untuk memulai membuat jejaring, Anda harus memulainya dari diri sendiri. Bersikap terbuka dan mengelola diri menjadi pribadi yang menyenangkan akan mendukung menemukan jejaring yang baik di sekeliling Anda.
Ketika pribadi Anda dirasakan sangat menyenangkan oleh orang-orang di sekitarnya, secara tak langsung Anda telah membuka diri untuk menjalinnetworking dengan orang lain. Orang-orang di sekitar pun akan dengan senang hati membuka dirinya untuk Anda. Sebelum mengharapkan orang lain mau menerima Anda, terimalah dulu kehadiran orang lain ke dalam dunia Anda, dan biarkan mereka mengenal Anda dengan baik.
2. Jabat Tangan, Penting Enggak Sih?
Mungkin banyak orang yang Anda temui tak pernah berjabat tangan dengan mantap. Apa maksudnya, ya? Mantap, artinya ketika berkenalan dengan orang, memberi ucapan selamat, atau sekadar menyapa, jabat tangan dilakukan dengan erat seraya menatap mata orang yang Adan jabat.
Bayangkan saja bila sedang bernegosiasi dengan klien besar, dan Anda menjabat tangannya dengan lemas atau seperti takut tertular penyakit tertentu, apa yang terjadi? Tentu Anda akan dicap sebagai orang yang minder, tak percaya diri, kurang mudah bergaul, dan tak memiliki integritas diri yang meyakinkan.
Jadi, tersenyum dan tataplah mata lawan bicara Anda ketika akan berjabat tangan dengannya. Tunjukkan, Anda adalah orang yang memiliki integritas diri yang baik, dapat dipercaya dan penuh percaya diri. Sehingga, ini juga akan menunjukkan, Anda sudah menghargai orang itu.
3. Ingat Namanya
Banyak kegagalan yang terajdi dalam menjalin networking yang diakibatkan oleh kelupaan mengingat nama seseorang yang baru saja ditemui dari ingatan Anda. Tak sedikit memang, yang memiliki kekurangan dalam hal mengingat nama orang ataupun rekan kerja/ rekan bisnis. Jadi, bila termasuk ke dalam kategori orang seperti ini, belajarlah untuk mengingat setiap nama seseorang yang baru berkenalan dengan Anda.
Biasakan untuk menyebutkan kembali nama orang yang barus aja bersapaan dengan Anda saat pertama kali. Lalu, buatlah ingatan-ingatan kecil di dalam benak yang bisa mengkaitkan ciri-ciri orang tadi dengan namanya. Sehingga, ketika Anda bertemu lagi dengan orang tadi, Anda akan ingat namanya.
4. Jadilah Pendengar Yang Baik
Jadilah pendengar yang baik pada setiap kesempatan mengobrol ataupun bertemu dengan rekan kerja atau rekan bisnis. Ataupun dengan orang-orang dilingkungan yang baru Anda temui. Semua orang pada dasarnya begitu senang untuk berbicara, terus dan terus. Sementara itu, sangat sedikit orang yang mau mendengarkan dengan tulus.
Nah, tunjukkan ketulusan Anda dalam membangun jejaring dengan menjadi pendengar yang baik. Ingat, harus secara tulus, karena ketidaktulusan akan terpancar dari mata dan cara pandang Anda, lho! Jika Anda tulus mendengarkan, kesempatan untuk terus masuk ke dalam jejaring yang Anda maksud akan makin terbuka lebar. Jadilah pendengar yang baik mulai saat ini!
5. Kumpulkan Daftar Koneksi
Di dalam dunia kerja atau bisnis, Anda perlu membuat daftar koneksi yang dimiliki. Entah itu koneksi yang dimulai dari persahabatan, pertemanan, atau hanya sekadar teman yang punya hobi sama. Dengan membuat daftar ini, Anda akan tahu siapa saja yang berada dalam daftar jejaring, atau yang belum masuk ke dalam daftar jejaring Anda.
Kemudian, Anda akan mengetahui langkah berikutnya yang harus dilakukan. Jangan pernah memilah koneksi yang dimiliki seperti sedang memilih barang pecah belah dipasar swalayan. Semua orang pasti memiliki potensi dan nilai positif yang berguna bagi diri Anda.
Misalnya saja, Anda seorang manajer pemasaran, jangan membuka jejaring dengan para manajer saja. Jalinlah juga dengan orang-orang yang mungkin saja kedudukannya masih di bawah Anda. Siapa tanhu, di masa depan merekalah yang justru berperan di dalam kesuksesan diri Anda. Jadi, bukalah koneksi dari beragam bidang, posisi, kalangan, juga profesi.
6. Hindarilah Jejaring Negatif
Ingat, jejaring bukan sekadar kumpulan dari beratus-ratus atau beribu-ribu teman yang Adan miliki sejak zaman sekolah dulu. Jejaring memiliki makna dan arti lebih luas dan dalam. Terkadang, Anda pasti merasa rancu, apakah teman-teman di saat ini bisa dikatakan atau dijadikan sebagai jejaring Anda.
Tak semua teman bermain adalah bagian dari jejaring yang baik untuk Anda. Pilihlah kumpulan jejaring yang dipenuhi potensi dan nilai positif yang akan menunjang kepositifan pada diri Anda. Hindari untuk masuk ke dalam jejaring yang negatif, yang tak berguna bagi kemajuan Anda. Misalnya, teman yang bisanya hanya hura-hura saja, tanpa menghasilkan nilai positif bagi kemajuan Anda, maupun bagi dirinya sendiri. Jadi, pandai-pandailah memilih jejaring, ya!
7. Bersikaplah Positif & Jaga Bicara
Pasti semua orang akan senang jika selalu terhubung dengan hal-hal positif. Jadi, mulailah tebarkan hal-hal positif untuk orang-orang sekitar, maupun ke dalam jejaring yang baru saja Anda bentuk. Selain itu, jaga cara dan sikap bicara Anda. Sampaikan kepada lawan bicara, Anda adalah orang yang sopan, santun dalam bersikap dan dapat menghargai.
Jangan bersikap sok tahu, apalagi memotong pembicaraan lawan bicara dengan cara tak sopan, bersuara keras, atau bahkan sambil mengayun-ayunkan jemari ke depan hidung lawan bicara Anda. Bisa dipastikan, bila sikap Anda demikian, maka lawan bicara tadi akan cepat hilang dari daftar jejaring Anda. Rugi, bukan? Jadi, mari jalin jejaring yang positif dan membangun!

20 November 2010

Apakah Anda Bossy?

Jangan-jangan, Anda adalah rekan kerja bossy. Inilah ciri-cirinya:

Anda merasa lebih “plus” daripada orang lain, sehingga wajar jika Anda meremehkan mereka, bahkan menghina mereka di hadapan kolega lainnya.
Saat rekan Anda mengutarakan ide di waktu meeting, Anda pernah berkata walaupun dalam hati, “Bodoh sekali orang ini!”
Saat pekerjaan Anda sedang overload, it’s very okay untuk menyuruh orang lain menyelesaikan salah satunya tanpa mengucapkan “tolong”.
Anda pernah memarahi rekan kerja (yang bahkan bukan bawahan Anda), dan itu pun Anda lakukan di hadapan semua orang.

Filosofi Kerja Karyawan Google

Berikut adalah filosofi karier yang diterapkan pada setiap karyawan di Google. 

1. “Anda bisa serius tanpa jas, kemeja, dan dasi.”
2. “Anda bisa menghasilkan uang, tanpa harus menjadi 'iblis'.”
3. “Fokuskan semua hal pada pengguna situs, dan semua akan mengikuti.”
4. “Anda tak perlu ada di meja untuk mendapat jawaban akan sesuatu.”
5. “Lakukan satu hal saja, tapi dengan sangat, sangat baik.”
6. “Akan selalu ada tambahan informasi di luar sana.”
7. “Cepat itu lebih baik daripada lambat.”
8. “Cintai keragaman.”
9. “Dukung demokrasi dalam dunia maya. Situs kompetitor seperti Facebook danTwitter membuat internet semakin ramai.”
10. “Miliki 20% dari waktu kerja untuk diri sendiri.”

Ingin Bekerja Di Google? Ini Syaratnya

Ingin bekerja di sini? Menurut Sarah Robb, HR Manager GoogleSingapura, berikut kriteria yang dicari Google:
1. “You have to be ‘Googley’!”
Pengertian yang diberikan Sarah akan kata “Googley”adalah,“You’re not evil. You’re humble. You dont need to show people that you’re smart. And you love to share information.” FYI, Insinyur Google, Paul Buchheit, pertama mengeluarkan slogan Google yang sangat terkenal: Don’t be evil!

2. “You understand Google Culture.”
Ini adalah vision statement dari Larry Page dan Sergey Brin: “Google bukan perusahaan seperti yang lainnya, dan kami tidak pernah berniat untuk menjadi seperti yang lainnya.” Menurut Larry dan Sergey, perusahaan ini adalah organisasi datar (flat organization) yang berisikan orang-orang dengan dua karakteristik yang sama: “Passionate about their work, and love to work with people around them.

3. “You just roll up your sleeves to get the job done.”
Simpelnya, Anda akan segera turun tangan begitu ada masalah. Anda tidak mengharapkan orang lain untuk mengerjakannya untuk Anda, apa lagi bersikap seolah-olah Anda “terlalu pintar” untuk melakukan tugas-tugas simpel. “Pernah ada AC yang rusak di kantor Larry,” cerita Sarah, “Apakah ia ribut mencari teknisi untuk membetulkan? Nope. Larry selalu mengerjakan apa pun sendiri kalau memang ia masih bisa mengerjakannya.” Inilah mentalitas yang ditanamkan Google: you just roll up your sleeves to get the job done. Tak perlu banyak drama.

Oh, by the way, tentang rumor kalau IQ Anda harus lebih tinggi dari pekerja sebelumnya? “Tidak benar,” kata Sarah, “Anda cukup punya latar belakang pendidikan yang berkaitan dengan teknologi, dan yang terpenting, Anda harus benar-benar jatuh cinta pada perkembangan teknologi.” 

Etika Mendengar Musik di Tempat Kerja

Pasti mood akan jadi lebih baik kalau Anda bisa mendengarkan musik favorit sambil bekerja. Namun pernahkah Anda memikirkan orang lain ketika menyetel iPod dengan volume maksimal? Ya, sebaiknya ingat kembali etika meja kerja sebelum Anda membuat ingar-bingar. Musik memang sesuatu yang universal, tapi tidak semua orang punya selera yang sama, kan? 


Kompromikan playlist dengan rekan-rekan di sekitar meja, atau jika Anda punya ruangan sendiri, pasang volume di batas medium, sehingga suaranya tidak terdengar ke luar. Ingatlah, kalau Anda sedang bekerja, dear. Membawa headphone sendiri adalah salah satu pilihan yang aman, tapi sekali lagi, jangan sampai Anda tidak bisa mendengar ketika atasan atau rekan kerja memanggil. Anda pasti tidak mau dong, menerima surat peringatan dari HRD cuma karena mendengarkan musik kesukaan?

Cara Resign Yang Elegan

Mendapat pekerjaan baru, atau apa pun alasan Anda untuk resign, tak boleh bikin Anda lupa etika di hari terakhir kerja.
Bereskan tugas. Pastikan seluruh tanggung jawab sudah dibereskan. Rapikan semua fileuntuk diberikan ke sekretaris perusahaan, atau langsung diserahkan pada pengganti Anda. Jangan sampai ada pekerjaan yang belum selesai dan Anda menjadi bahan omongan di kemudian hari.
Meja yang rapi. Masih ingat kondisi meja di hari pertama kerja? Ya, buang kertas yang tidak terpakai, hapus semua data pribadi Anda dari komputer, dan jangan lupa rapikan isi laci. Meja meninggalkan impresi tentang Anda, lho. Tak mau kan, diingat sebagai wanita jorok?
Farewell email. Ucapkan terima kasih sembari berpamitan ke semua rekan kerja. Jika atmosfer kantor Anda memang “friendly”, Anda boleh kok menyelipkan cerita pengalaman baik yang sudah didapatkan selama bekerja. Jangan lupa sertakan kontak terbaru Anda (nomor hp dan email) untuk menjaga hubungan baik.

Tingkatkan Performa Kerja dengan Team Work

Memang, load kerja akan terasa semakin ringan jika diselesaikan secara tim. Tapi ada beberapa hal yang tak boleh Anda hiraukan dalam teamwork, yakni kemampuan untuk bisa menyatukan isi kepala tiap individu di dalamnya. Itulah mengapa aroma persaingan unjuk kemampuan sering terjadi. Bisa fatal akibatnya, jika kebiasaan ini tak juga berubah. Nah, anggaplah ini sebagai tantangan unjuk profesionalitas Anda.
Sebenarnya yang perlu Anda dan anggota tim lakukan adalah berpikir objektif, sehingga tak ada yang memandang hasil kerja Anda dengan sebelah mata. Dengan begitu, potensi yang dimiliki masing-masing individu bisa terlihat jelas dan target yang telah disusun pun bisa sukses tercapai. Terbukti benar apa yang dikatakan Pat Riley, “Great teamwork is the only way we create the breakthroughs that define out careers.”

TIPS MELAMAR KERJA DAN SUKSES KERJA BAGIAN ADMINISTRASI

TIPS MELAMAR KERJA DAN SUKSES KERJA BAGIAN ADMINISTRASI Tentu tidak asing lagi , saat kita mendengar dibutuhkan lowongan dibidang Adminis...