Tampilkan postingan dengan label successful meeting. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label successful meeting. Tampilkan semua postingan

12 Desember 2010

Cara Bagaimana melakukan Presentasi Efektif

Ya..banyak diantara kita yang sering dilanda stress saat harus melakukan presentasi di depan Boss, rekan-rekan kerja atau klien perusahaan.Padahal, kemampuan presentasi bisa menjadi salah satu nilai tambah mendaki karier di dunia kerja.

Okay,…jangan cemas, ada 6 langkah yang mungkin dapat membantu meredakan stress sebelum melakukan presentasi dan membuat Anda tampil meyakinkan! 

1. Menguasai Materi

Kunci utama tampil dengan tenang adalah penguasaan materi presentasi. Semakin Anda menguasai materi, semakin tenang hati Anda, semakin mantap presentasi Anda. Jika anda tampil penuh percaya diri, maka hadirin pasti akan menyimak semua ucapan Anda.

2. Perhatikan Penampilan

Dandanan dan pilihan busana yang tepat, akan membuat Anda semakin percaya diri. Kenakan busana yang berpotongan manis, dan sopan. Jangan gunakan rok yang terlalu mini atau blouse berleher terlalu rendah yang bisa membuat Anda tampil kikuk.

3. Jaga Nada Suara

Tak perlu berteriak saat presentasi. Nada suara yang tegas dan tutur kata yang terjaga dijamin akan menjadi daya tarik utama Anda, ketimbang suara yang terlalu melengking atau gaya bicara yang meledak-ledak.

4. Jangan lupa sarapan pagi.

Percayalah, sarapan cornflakes atau bubur havermut dan secangkir coklat susu di pagi hari akan membuat Anda bersemangat dan terhindar dari stress..Masih panik juga? Coba deh… kupas dan makan sebuah jeruk manis, sebelum presentasi. Sebuah penelitian menunjukkan mereka yang mengonsumsi makanan kaya Vitamin C, memiliki kadar tekanan darah lebih rendah.

5. Gunakan kesempatan pertama!

Dalam tempo 1 atau 2 menit pertama, rebutlah hati hadirin dengan gaya bicara yang menarik. Pembukaan presentasi yang klise seperti sambutan Pak RT, akan membuat hadirin bete, sehingga perhatian mereka tidak sepenuhnya tercurah pada Anda.

6. Jaga Eye Contact.

Jaga selalu kontak mata Anda dengan hadirin. Tatap mata peserta satu per satu. Dan, kalau perlu sebut namanya, misalnya “Begini Pak Freddy….bla..bla… ,”

Salah Bicara Membahayakan Karir


Di samping harus bekerja keras, jujur, dan penuh tanggung jawab, Anda juga harus pandai-pandai bertindak di kantor kalau mau karier Anda meningkat. Bahkan Anda pun harus cerdik menyusun strategi. Nah, berikut sejumlah strategi yang bisa menerbangkan karier Anda.
HINDARI MENGUNGKAP PIKIRAN SEMBARANGAN
Hati-hati apabila berbagi cerita dengan teman perempuan melalui telepon, karena Anda tak pernah tahu berapa orang yang turut menjadi pendengar. Demikian pula bila hendak membicarakan masalah teman kerja. Hindari komentar yang bernada usil, terhadap siapa pun. Bahkan kendati bila sikapnya amat mengganggu Anda, ataupun caranya bersendawa atau mengunyah makanan sangat tidak sopan. Bukan tak mungkin komentar Anda bakal disampaikan pada orang tersebut (yang kemudian bisa jadi musuh). Akibat lainnya adalah orang akan berpikir dua kali bila hendak berbagi gosip dengan Anda karena khawatir Anda bakal bicara sembrono.
Jadi, bila seseorang menanyakan komentar Anda tengah si A atau si B, jawab saja dengan kalimat yang tidak bernada buruk. Misalnya saja “Dia selalu baik padaku” atau “Saya pikir sikapnya selalu layak.”

BERJUANG DENGAN FLU
Apabila seseorang terserang flu, Anda harus berani berjuang seharian dengan tisu selalu di tangan, vitamin C dosis tinggi, serta obat flu. Banyak pimpinan menilai rendah karyawannya yang sering kali tidak masuk hanya karena sakit ringan. Sebaliknya bila Anda tetap bekerja di kala sakit sekalipun pimpinan akan memberi nilai tambah.
Tetapi bila di kantor Anda ada cuti sakit, ambillah setelah kondisi tubuh lebih baik. Sehingga Anda bisa memanfaatkannya untuk relaks.

JAGA KEHIDUPAN PRIBADI ANDA
Benar. Anda bisa saja berbagi cerita, namun sebaiknya Anda tidak mengungkapkan sesuatu yang bisa membuat teman sekerja Anda merasa tidak nyaman. Atau bahkan membuat Anda merasa harus berkompromi di kemudian hari. Misalnya saja supervisor Anda bisa saja di kemudian hari mengatakan, “Mungkin ia bukan orang yang tepat untuk tugas sebesar ini karena ia baru saja putus dari pacarnya, dan anjing kesayangannya juga baru saja mati. Ia sedang punya banyak masalah saat ini.”
Mengungkapkan masalah pribadi terlalu detail di kantor selain akan membuat bos Anda segera merasa khawatir. Di samping menunjukkan tindakan yang tidak bijaksana dan tidak profesional.
Mengumbar kehidupan pribadi juga sering jadi bumerang. Bisa saja, kan, atasan lalu menganggap Anda terlampau putus asa.

BERSIKAP BERSAHABAT
Karena tugas-tugasnya menangani agenda bos dan semua telepon masuk maka sekretaris dan resepsionis memiliki akses pada nara sumber dan informasi. Inilah yang memberinya kekuatan. Jadi, bila menganggap mereka sebagai musuh, kemungkinan mereka akan bisa menahan informasi penting bagi Anda.
Jadi, bijaksana sekali bila Anda mampu bersahabat dengan karyawan selevel sekretaris dan resepsionis, kendati ini sebetulnya semata-mata hanyalah demi sopan santun belaka. Misalnya jangan pernah lupa mengatakan terima kasih apabila mereka telah mengetik atau mengirim fax untuk Anda. Dan senantiasa katakan kepada mereka ke mana Anda makan siang atau mengadakan meeting.
Yang juga penting, tunjukkan pada mereka Anda tertarik pada kehidupan mereka dengan menanyakan bagaimana acara akhir pekan mereka, apakah cita-cita mereka, atau hal-hal penting lainnya.

KAPAN HARUS MENGAJUKAN PERTANYAAN? 
Meminta pendapat atau nasihat dari teman sekerja akan meningkatkan hubungan kerja karena hal ini menunjukkan Anda menghargai serta mempercayai pandangan orang tersebut (apakah sebenarnya demikian ataukah tidak, itu soal lain).
Namun sebaliknya, mengajukan pertanyaan adalah persoalan yang cukup kompleks. Dengan mengajukan pertanyaan yang tepat siapa pun bisa mendapatkan informasi yang berharga serta bisa menyerap keahlian dari orang-orang di sekitar Anda.
Bila ingin sukses, cobalah berlatih untuk berpikir positif sebelum berbicara. Bila Anda menginterupsi seseorang untuk menanyakan sesuatu yang sesungguhnya bisa Anda selidiki sendiri maka bisa-bisa Anda dianggap sebagai orang yang malas bekerja.
Apabila bos Anda adalah eksekutif yang suka memberi petunjuk dengan jelas, maka Anda bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan guna memperjelas persoalan dan menghindari ketersendatan. Ucapkan lagi tugas-tugas yang didelegasikan pada Anda untuk melakukan pengecekan secara verbal. Demikian saran psikolog karier. Selain itu, tanyakanlah:
- Sejauh mana hak Anda untuk bertindak dan kira-kira apa saja halangannya.
- Apakah yang menjadi prioritas.
- Bagaimana cara Anda melaporkan perkembangan-perkembangan langkah yang Anda ambil kepada beliau.
Jadi, semakin tegas dan jelas cara Anda menjabarkan parameter pekerjaan Anda, semakin kecil pula kemungkinan Anda jadi bingung.

MANFAATKAN MEMO 
Jangan pernah beranggapan catatan atau memo cuma sekadar serpihan kertas yang bakal jadi sampah. Karena, apa pun yang tertulis di atas kertas pastilah lebih bisa dipercaya daripada perkataan apa pun.
Catatan, penting untuk mengetahui kejanggalan-kejanggalan yang mungkin bakal terjadi sebelum sesuatu hal menjadi parah. Lewat catatan Anda bisa memiliki tinjauan ke masa depan dan bisa terbebas dari tuduhan apabila suatu saat ramalan Anda jadi kenyataan. Sangat disarankan bila Anda selalu mengungkapkan hasil catatan Anda pada bos serta mampu mengajukan solusi. Misalnya, “Saya rasa kita punya gagasan yang mungkin akan bisa mengatasinya.


BUSANA YANG TEPAT 
Memang ada saja kantor yang sengaja memanggil guru khusus agar karyawatinya bisa berbusana dengan baik. Namun bila kantor Anda bukan tergolong demikian, usahakan untuk menciptakan citra diri yang bisa memberi kesan siapa dia sesungguhnya. Yaitu, pilih busana yang bisa membuat Anda benar-benar tampak sebagai wanita yang mandiri, terorganisasi(bisa mengatur diri sendiri), bisa diandalkan, namun keren. Yaitu dengan mengenakan busana yang sesuai seperti rok dan jas berpotongan sederhana namun baik, atau mengenakan pantalon dengan vest .
Apabila Anda memiliki rambut panjang, gelunglah yang rapi saat menghadiri meeting yang penting sifatnya. Riset membuktikan para klien dan bos akan cenderung lebih mempedulikan saran dan komentar wanita apabila sang wanita tampak segar dan rapi.

TAMPILKAN DIRI ANDA
Yani, usia 26 tahun, adalah pegawai bagian akunting dari sebuah perusahaan besar. “Selama ini saya merasa menjadi pegawai yang rajin dan bisa diandalkan. Namun belakangan tiba-tiba saja seorang pegawai baru dipromosikan,” ujarnya.
Banyak orang yang pandai menyuarakan dirinya sendiri. Misalnya saja, bila lembur, maka ia tak segan-segan memberitahu semua orang bahwa ia lembur, meskipun cuma setengah jam. Begitu juga kalau ia menemukan cara untuk memperbaiki sebuah sistem, ia pun tak segan-segan memberinya istilah “resepku”.
Kadang memang dalam dunia perkantoran citra diri seseorang lebih penting daripada kualitas pekerjaannya. Artinya, apabila kantor Anda dimulai pukul delapan dan setiap hari Anda baru nongol pukul setengah sembilan, besar kemungkinan teman kerja Anda serta bos Anda beranggapan bahwa Anda adalah orang yang tidak tertib atau bahkan lamban. Kendati Anda menebusnya dengan tidak keluar ketika istirahat makan siang sekalipun.
Untuk membangun reputasi, Anda perlu menjadi konsultan humas bagi diri sendiri, agar orang tidak punya kesempatan untuk meremehkan Anda. Misalnya mulailah dengan sapaan, “Selamat pagi” serta ungkapan pamit pada seluruh teman sekerja atau karyawan di kantor Anda. Tak peduli betapa rendah atau betapa tinggi posisinya.
Bisa juga Anda berlangganan majalah yang memuat artikel yang relevan dengan pekerjaan Anda, lantas fotokopilah naskah tersebut dan bagikan pada atasan langsung Anda. Ambillah resiko, kenali hal-hal yang sekiranya tidak disukai bos Anda, dan tawarkan padanya untuk mengambil alih pekerjaan tersebut.
Selain itu, hal yang juga amat penting adalah ketepatan waktu kalau tak mau dipandang sebagai tidak mampu mengorganisasi atau mengatur diri sendiri.


JADIKAN CALON MUSUH SEBAGAI TEMAN
Dalam pekerjaan apa pun, sukses sebagian besar tergantung pada kemampuan orang-orang di kantor Anda. Berikan perhatian pada apa yang dilakukan teman sekerja Anda, bukan pada apa yang mereka katakan. Dengan demikian Anda akan bisa segera tahu siapa yang punya potensi menimbulkan masalah dan siapa yang kira-kira bisa Anda percaya.
Upayakan memperkenalkan orang di kantor Anda dari bos hingga teman sekerja kepada pelanggan dan klien Anda. Ciptakan jaringan dengan cara minum kopi bersama dengan sebanyak mungkin orang. Seretlah orang-orang ke pihak Anda khususnya yang punya kategori ‘sulit’. Dengan harapan mereka akan loyal kepada Anda manakala suatu kali nasib Anda berubah.


BERTINDAKLAH DENGAN TAKTIS
Menjawab pertanyaan bos atau klien juga ada caranya agar suasana tidak menjadi runyam. Misalnya, kala Anda dan atasan bersilang pendapat, katakanlah dengan rendah hati “Ah, ini pasti cuma masalah komunikasi.”
Begitu juga bila Anda lupa menelepon klien. Jangan cepat-cepat mengatakan, “Aduh, saya lupa,” tetapi “Maaf operator pulang lebih awal karena sakit jadi saya tidak menerima pesan Anda.”
Atau bila Anda tidak bisa menyelesaikan tugas sesuai jadwal yang ditentukan, ucapkan, “Saya mohon maaf, saya terlalu memperhatikan masalah detail sampai-sampai lupa waktu. Tapi saya akan lembur sampai malam untuk merampungkan tugas ini.”

21 November 2010

Etika di Meja Makan


Sering, kan, Anda diundang menghadiri jamuan makan untuk urusan bisnis? Sudahkah Anda memahami bagaimana harus bersikap di meja makan? Penting, lo, agar rekanan bisnis memiliki kesan baik pada Anda.
Di bawah ini lima cara yang cepat dan mudah untuk diingat mengenai etika di meja makan.
1. Memperkenalkan Sesama Kolega 
Untuk memperkenalkan dua orang teman yang tidak saling mengenal pada tempat yang tidak formal pasti lebih mudah dibandingkan di tempat yang lebih formal semisal di seminar atau rapat. Dengan memperkenalkan secara resmi orang-orang yang Anda kenal tetapi di antara mereka belum saling mengenal, suasana kaku dan tak nyaman pun bisa sirna.
Utamakan orang yang lebih tua atau posisinya lebih tinggi. Contohnya, "Pak, perkenalkan Sdr. Putra dari Perusahaan X." Lalu kepada Putra, katakan, "Putra, perkenalkan atasan saya dari Perusahaan Y, Bapak Pangaribuan". Dengan demikian, perkenalan singkat tadi dapat berkembang pada pembicaraan lebih lanjut di antara mereka.
Anda dapat mengganti contoh atasan dan kolega dengan ibu Anda dan teman, atau kakek Anda dengan sahabat Anda. Bila tidak yakin siapa yang harus Anda dahulukan, Anda dapat memilih seseorang yang sepantasnya didahulukan.
2. Berdiri Jika Ada Yang Bangun 
Menurut etika, seorang pria sebaiknya berdiri jika rekan semejanya yang berjenis kelamin wanita meninggalkan meja atau kembali ke meja setelah ia dari kamar kecil, misalnya. Hal ini tampak kuno tetapi tetap berlaku untuk masa kini. Kecuali pada acara makan siang bisnis, seorang pria harus berdiri bila seorang wanita yang duduk di meja yang sama, apakah itu istrinya atau orang lain, akan meninggalkan meja ataupun kembali ke meja. Terutama bila wanita tersebut duduk di sebelah Anda. Para wanita menghargai sikap ini. Pada meja yang agak padat, beri ruang pada seorang wanita yang akan duduk ataupun berdiri.
3. Perbaiki Dasi 
Walaupun Anda sedang merasa sangat lapar dan ingin segera makan, jangan lupa atur letak dasi sebelum mulai menyantap hidangan sehingga tidak mengganggu saat Anda tengah makan. Jangan letakkan dasi ke belakang bahu karena hal ini tampak tidak sopan dan tidak rapi. Bila tidak mempunyai klip khusus untuk dasi, masukkan sedikit bagian ujung dasi ke dalam kemeja. Serbet juga dapat dipakai untuk menutupi dasi Anda.
4. Cicipi 
Ada dua alasan mengapa sebaiknya hal ini dilakukan:
- Anda tidak tahu apakah makanan yang akan dimakan sudah cukup asin atau belum. Jangan rusak acara makan tersebut dengan menambahkan garam pada makanan sebelum Anda tahu pasti apakah makanan tersebut sudah cukup asin atau belum bagi Anda. Karena dengan langsung menambahkan garam tanpa mencicipinya terlebih dahulu dan ternyata makanan tersebut sudah cukup asin, Anda tidak mungkin dapat menghabisi makanan tersebut dan hal ini akan memberi kesan tidak baik.
- Alasan berikut (dan hanya berlaku di pesta makan malam), menambahkan garam pada makanan di piring Anda akan memberi kesan seakan Anda tidak percaya terhadap masakan tuan rumah. Bila ditanya apakah perlu garam, minta garam dan lada, karena garam dan lada selalu berada bersama.
5. Siku Di Meja 
Meletakkan siku di meja memang nyaman tetapi hal ini tidak dibenarkan bila Anda melakukannya pada suatu jamuan makan siang atau makan malam. Hal ini memberi kesan tidak sopan. Apalagi bila kemeja yang Anda kenakan berlengan panjang. Bila terkena noda, akan terlihat jelas.
Kapan Anda boleh meletakkan siku di meja makan? Waktu yang tepat adalah di antara dua makanan. Maksudnya, pada waktu selesai menyantap makanan pembuka dan akan masuk ke makanan utama atau pada saat selesai menyantap makanan utama dan akan melahap makanan penutup. Anda dapat relaks sebentar sambil menantikan makanan berikutnya. Atau dapat juga pada saat Anda harus berbicara dengan teman satu meja yang posisinya tak langsung di sebelah Anda. Letakkan siku di atas serbet dan dekatkan posisi Anda dengan lawan bicara sehingga Anda dapat mendengar apa yang dikatakannya, demikian pula sebaliknya.
Bila bicara soal etika, tidak berarti kita sedang membicarakan masalah penampilan yang menarik. Tata krama merupakan cara untuk menghargai orang lain. Dengan memahami etika atau tata krama, sikap kaku dan tak nyaman dapat dihindari. Selain itu, Anda pun terkesan sopan dan amat pantas untuk dihargai. Nah, mulai sekarang, jangan lupa menerapkan 5 aturan dasar tadi dan Anda akan melihat serta menikmati hasilnya.

7 Cara Menciptakan Networking


Jejaring sangatlah diperlukan dalam berinteraksi, dari dunia pergaulan hingga dunia pekerjaan.
Menciptakan networking atau jejaring memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Bisa jadi banyak di antara Anda yang masih merasa kesulitan untuk menciptakan jejaring di dunia kerja. Sebab, untuk menciptakan hingga memiliki jejaring yang benar-benar bagus dan berguna bagi diri Anda haruslah diikuti dengan kiat-kiat khusus. Berikut triknya:
1. Jadilah Pribadi Yang Terbuka & Menyenangkan
Untuk memulai membuat jejaring, Anda harus memulainya dari diri sendiri. Bersikap terbuka dan mengelola diri menjadi pribadi yang menyenangkan akan mendukung menemukan jejaring yang baik di sekeliling Anda.
Ketika pribadi Anda dirasakan sangat menyenangkan oleh orang-orang di sekitarnya, secara tak langsung Anda telah membuka diri untuk menjalinnetworking dengan orang lain. Orang-orang di sekitar pun akan dengan senang hati membuka dirinya untuk Anda. Sebelum mengharapkan orang lain mau menerima Anda, terimalah dulu kehadiran orang lain ke dalam dunia Anda, dan biarkan mereka mengenal Anda dengan baik.
2. Jabat Tangan, Penting Enggak Sih?
Mungkin banyak orang yang Anda temui tak pernah berjabat tangan dengan mantap. Apa maksudnya, ya? Mantap, artinya ketika berkenalan dengan orang, memberi ucapan selamat, atau sekadar menyapa, jabat tangan dilakukan dengan erat seraya menatap mata orang yang Adan jabat.
Bayangkan saja bila sedang bernegosiasi dengan klien besar, dan Anda menjabat tangannya dengan lemas atau seperti takut tertular penyakit tertentu, apa yang terjadi? Tentu Anda akan dicap sebagai orang yang minder, tak percaya diri, kurang mudah bergaul, dan tak memiliki integritas diri yang meyakinkan.
Jadi, tersenyum dan tataplah mata lawan bicara Anda ketika akan berjabat tangan dengannya. Tunjukkan, Anda adalah orang yang memiliki integritas diri yang baik, dapat dipercaya dan penuh percaya diri. Sehingga, ini juga akan menunjukkan, Anda sudah menghargai orang itu.
3. Ingat Namanya
Banyak kegagalan yang terajdi dalam menjalin networking yang diakibatkan oleh kelupaan mengingat nama seseorang yang baru saja ditemui dari ingatan Anda. Tak sedikit memang, yang memiliki kekurangan dalam hal mengingat nama orang ataupun rekan kerja/ rekan bisnis. Jadi, bila termasuk ke dalam kategori orang seperti ini, belajarlah untuk mengingat setiap nama seseorang yang baru berkenalan dengan Anda.
Biasakan untuk menyebutkan kembali nama orang yang barus aja bersapaan dengan Anda saat pertama kali. Lalu, buatlah ingatan-ingatan kecil di dalam benak yang bisa mengkaitkan ciri-ciri orang tadi dengan namanya. Sehingga, ketika Anda bertemu lagi dengan orang tadi, Anda akan ingat namanya.
4. Jadilah Pendengar Yang Baik
Jadilah pendengar yang baik pada setiap kesempatan mengobrol ataupun bertemu dengan rekan kerja atau rekan bisnis. Ataupun dengan orang-orang dilingkungan yang baru Anda temui. Semua orang pada dasarnya begitu senang untuk berbicara, terus dan terus. Sementara itu, sangat sedikit orang yang mau mendengarkan dengan tulus.
Nah, tunjukkan ketulusan Anda dalam membangun jejaring dengan menjadi pendengar yang baik. Ingat, harus secara tulus, karena ketidaktulusan akan terpancar dari mata dan cara pandang Anda, lho! Jika Anda tulus mendengarkan, kesempatan untuk terus masuk ke dalam jejaring yang Anda maksud akan makin terbuka lebar. Jadilah pendengar yang baik mulai saat ini!
5. Kumpulkan Daftar Koneksi
Di dalam dunia kerja atau bisnis, Anda perlu membuat daftar koneksi yang dimiliki. Entah itu koneksi yang dimulai dari persahabatan, pertemanan, atau hanya sekadar teman yang punya hobi sama. Dengan membuat daftar ini, Anda akan tahu siapa saja yang berada dalam daftar jejaring, atau yang belum masuk ke dalam daftar jejaring Anda.
Kemudian, Anda akan mengetahui langkah berikutnya yang harus dilakukan. Jangan pernah memilah koneksi yang dimiliki seperti sedang memilih barang pecah belah dipasar swalayan. Semua orang pasti memiliki potensi dan nilai positif yang berguna bagi diri Anda.
Misalnya saja, Anda seorang manajer pemasaran, jangan membuka jejaring dengan para manajer saja. Jalinlah juga dengan orang-orang yang mungkin saja kedudukannya masih di bawah Anda. Siapa tanhu, di masa depan merekalah yang justru berperan di dalam kesuksesan diri Anda. Jadi, bukalah koneksi dari beragam bidang, posisi, kalangan, juga profesi.
6. Hindarilah Jejaring Negatif
Ingat, jejaring bukan sekadar kumpulan dari beratus-ratus atau beribu-ribu teman yang Adan miliki sejak zaman sekolah dulu. Jejaring memiliki makna dan arti lebih luas dan dalam. Terkadang, Anda pasti merasa rancu, apakah teman-teman di saat ini bisa dikatakan atau dijadikan sebagai jejaring Anda.
Tak semua teman bermain adalah bagian dari jejaring yang baik untuk Anda. Pilihlah kumpulan jejaring yang dipenuhi potensi dan nilai positif yang akan menunjang kepositifan pada diri Anda. Hindari untuk masuk ke dalam jejaring yang negatif, yang tak berguna bagi kemajuan Anda. Misalnya, teman yang bisanya hanya hura-hura saja, tanpa menghasilkan nilai positif bagi kemajuan Anda, maupun bagi dirinya sendiri. Jadi, pandai-pandailah memilih jejaring, ya!
7. Bersikaplah Positif & Jaga Bicara
Pasti semua orang akan senang jika selalu terhubung dengan hal-hal positif. Jadi, mulailah tebarkan hal-hal positif untuk orang-orang sekitar, maupun ke dalam jejaring yang baru saja Anda bentuk. Selain itu, jaga cara dan sikap bicara Anda. Sampaikan kepada lawan bicara, Anda adalah orang yang sopan, santun dalam bersikap dan dapat menghargai.
Jangan bersikap sok tahu, apalagi memotong pembicaraan lawan bicara dengan cara tak sopan, bersuara keras, atau bahkan sambil mengayun-ayunkan jemari ke depan hidung lawan bicara Anda. Bisa dipastikan, bila sikap Anda demikian, maka lawan bicara tadi akan cepat hilang dari daftar jejaring Anda. Rugi, bukan? Jadi, mari jalin jejaring yang positif dan membangun!

20 November 2010

Apakah Anda Bossy?

Jangan-jangan, Anda adalah rekan kerja bossy. Inilah ciri-cirinya:

Anda merasa lebih “plus” daripada orang lain, sehingga wajar jika Anda meremehkan mereka, bahkan menghina mereka di hadapan kolega lainnya.
Saat rekan Anda mengutarakan ide di waktu meeting, Anda pernah berkata walaupun dalam hati, “Bodoh sekali orang ini!”
Saat pekerjaan Anda sedang overload, it’s very okay untuk menyuruh orang lain menyelesaikan salah satunya tanpa mengucapkan “tolong”.
Anda pernah memarahi rekan kerja (yang bahkan bukan bawahan Anda), dan itu pun Anda lakukan di hadapan semua orang.

Cara Resign Yang Elegan

Mendapat pekerjaan baru, atau apa pun alasan Anda untuk resign, tak boleh bikin Anda lupa etika di hari terakhir kerja.
Bereskan tugas. Pastikan seluruh tanggung jawab sudah dibereskan. Rapikan semua fileuntuk diberikan ke sekretaris perusahaan, atau langsung diserahkan pada pengganti Anda. Jangan sampai ada pekerjaan yang belum selesai dan Anda menjadi bahan omongan di kemudian hari.
Meja yang rapi. Masih ingat kondisi meja di hari pertama kerja? Ya, buang kertas yang tidak terpakai, hapus semua data pribadi Anda dari komputer, dan jangan lupa rapikan isi laci. Meja meninggalkan impresi tentang Anda, lho. Tak mau kan, diingat sebagai wanita jorok?
Farewell email. Ucapkan terima kasih sembari berpamitan ke semua rekan kerja. Jika atmosfer kantor Anda memang “friendly”, Anda boleh kok menyelipkan cerita pengalaman baik yang sudah didapatkan selama bekerja. Jangan lupa sertakan kontak terbaru Anda (nomor hp dan email) untuk menjaga hubungan baik.

1 September 2010

Mari Belajar Mendengarkan

Mau tahu rahasia kesuksesan seorang psikolog? Simaklah ilustrasi ini. Seorang klien (bahasa kedokterannya pasien) dengan wajah tegang datang ke ruang praktik seorang psikolog, lalu duduk dengan resah sambil meremas-remas tangan. Selama beberapa menit berlangsung tanya-jawab ringan, seperti ”Langsung dari rumah?”, ”Lama menunggu?”, ”Bagaimana di  jalan, lancar?”.
Dan, setelah klien tampak agak tenang, psikolog bertanya, ”Apa yang bisa saya bantu?” Klien pun mulai mengungkapkan masalahnya, mula-mula agak tersendat-sendat, tetapi kemudian makin lancar, dan tanpa terasa satu jam sudah ia mengungkapkan unek-uneknya.
Apa yang dilakukan psikolog? Ia hanya duduk, menatap orang yang sedang berbicara dengan tubuh agak condong ke depan, serta menampilkan dirinya sebagai pribadi yang tenang, ramah, dan santai. Sekali-sekali ia berkomentar ”Oh”, ”Kemudian?”, ”Lalu?”, ”Maksudnya?”, atau ”Bagaimana perasaan Anda?” yang diucapkan dengan penuh perhatian.
Pada akhir pertemuan, psikolog hanya meringkas apa yang diungkapkan klien dan menetapkan waktu untuk pertemuan berikutnya. Lalu, klien dengan wajah berseri, menjabat tangan sambil mengatakan, ”Terima kasih, saya merasa plong” dan tak lupa pula…. membayar sang psikolog. Nasihat manjur apa yang diberikan sehingga terjadi perubahan pada diri klien yang semula tegang menjadi berseri wajahnya, menjadi plong? Sama sekali tak ada nasihat! Yang terjadi adalah psikolog melakukan active listening (mendengarkan secara aktif).

Active listening
Mendengar (hearing) berbeda dengan menyimak (listening), walaupun keduanya sama-sama menggunakan telinga. Contohnya, kalau kita sedang makan malam bersama keluarga di sebuah restoran dan ada seorang penyanyi yang sedang melantunkan sebuah lagu diiringi musik jazz di panggung, apakah kita mendengar nyanyian dan musik itu? Tentu saja mendengar, tetapi karena sedang bercakap-cakap sambil menikmati makanan lezat, kita tidak dapat menyimak alunan lagu dan musiknya.
Jadi, listening adalah mendengar dengan penuh perhatian dan berusaha turut menghayati apa yang didengarnya. Bagaimana dengan active listening yang biasa dilakukan dalam konsultasi psikologi seperti contoh tadi? Tentu saja intensitasnya harus lebih tinggi karena active listening adalah kesediaan dan kemampuan serta keterampilan untuk mendengarkan orang lain dengan sengaja dan penuh perhatian, sehingga maksud si pembicara dapat dipahami, dan perasaan-perasaannya dapat diketahui dan dihayati.

Menerapkan prinsip SOLER
Active listening terungkap juga secara non verbal, antara lain lewat posisi tubuh yang menunjukkan perhatian seperti dirumuskan dalam SOLER, yaitu:
  • SFace the other person squarely (hadapi lawan bicara dengan tatap muka, tidak menyamping, apalagi membelakanginya)
  • OKeep an open posture (tangan terbuka, tidak terlipat di dada, masuk ke kantong, atau bertolak pinggang).
  • LLean towards the other person (condongkan tubuh sedikit, kira-kira 15 derajat ke arah lawan bicara Anda)
  • EKeep eye contact (tatap mata lawan bicara, tidak langsung pada bola matanya, tetapi di dahi, sedikit di atas alis. Dan, bukan terus-menerus dipelototi).
  • RBe relaxed, please. (santai, ramah, dan dengan wajah yang jernih. Jangan mendengarkan orang lain sambil bekerja atau menelepon). Apakah boleh tersenyum? Tentu saja boleh ikut tersenyum, asal di saat orang itu merasa lucu dengan ceritanya sendiri. Jangan tersenyum saat ia menceritakan kesedihannya.
Menerapkan prinsip SOLER dengan baik menandakan kita menaruh perhatian pada lawan bicara, sehingga ia merasa bebas untuk mengungkapkan keluhan-keluhannya. Dan begitu keluhan-keluhan terungkap, hasilnya adalah kelegaan. 

28 Agustus 2010

Cara Mencari Dan Melamar Pekerjaan Yang Pasti Diterima

Tak butuh gelar tinggi untuk sukses dalam mencari pekerjaan. Menggapai gol karier Anda hanya butuh strategi yang matang dan disiplin. Berikut 6 tips untuk membantu Anda mencari pekerjaan lebih cerdas, bukan lebih keras.


Jual nilai
Apa yang membuat Anda unik? Bagaimana kekuatan, kemampuan, dan prestasi Anda bisa mengurangi permasalahan yang dihadapi perusahaan yang Anda lamar tersebut? Tentukan "tawaran nilai unik" Anda dan buat hal tersebut menjadi rencana integral pada garis besar marketing personal Anda. Perhitungkan setiap dokumen (resume, biografi, kartu nama) atau pertemuan langsung (networking, atau wawancara) sebagai kesempatan untuk menyampaikan nilai dan mengemukakan kebutuhan strategis Anda. 
Lebih bersemangat
Mencari pekerjaan bisa jadi sangat melelahkan jika Anda tak memiliki rencana untuk mengisi ulang tenaga Anda. Tetap termotivasi dan selalu siap akan memudahkan Anda membangun rencana praktis dan tetap menjalaninya. Aturlah jadwal harian Anda, lalu putuskan seberapa sering atau berapa jam dalam seminggu bisa Anda siapkan untuk mencari dan menyusun kembali dokumen-dokumen untuk menghitung kembali perkembangan Anda. 
Mengaktifkan dan membangun jejaring
Jejaring yang kuat bisa memberikan info dan akses ke lowongan pekerjaan yang tak begitu terekspos ke pasaran. Riset menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen dari semua pekerjaan yang terpenuhi disebarkan lewat jejaring. Setiap orang yang Anda kenal adalah kesempatan untuk membangun jejaring Anda. Jangan lupa, anggota keluarga, teman sosial, atau rekan kerja adalah anggota potensial dalam jejaring Anda. 
Riset pilihan 
Internet adalah tempat yang tepat untuk memulai riset Anda. Selain situs-situs khusus untuk karier, seperti Kompaskarier.com, situs perusahaan yang Anda tuju pun bisa jadi sumber informasi berharga. Dari sana Anda bisa mempelajari mengenai produk-produk, jasa, siapa yang berwenang, dan banyak hal lainnya.
Mengkhususkan strategi pencarian kerja
Anda akan meningkatkan kemungkinan untuk sukses jika Anda berfokus pada pilihan khusus personal. Pilih dua atau tiga strategi yang sesuai dengan kepribadian dan gaya hidup Anda, lalu bangun pencarian profesi di sekitar wilayah tersebut. Jika Anda ingin bertemu dengan banyak orang baru, cobalah untuk mencari kerja sebagai relawan di sebuah organisasi atau melamar sebagai pemagang sementara di suatu organisasi. Jika Anda adalah tipe pemalu atau introvert, cobalah untuk menghubungi teman-teman lama melalui situs jejaring sosial atau asosiasi alumni. Saluran lain yang bisa Anda coba adalah dengan rajin melirik halaman lowongan pekerjaan di harian ibukota, grup jejaring, atau acara job fair. 
Manfaatkan kreativitas Anda
"Jual" diri Anda dengan imajinasi. Lima tahun lalu, pelamar pekerjaan harus mencetak resume mereka di atas kertas berwarna untuk menarik perhatian personalia. Saat ini, perusahaan ingin mencari karyawan yang kualifikasinya mencukupi kebutuhan perusahaan dan tahu bagaimana mempresentasikan nilai mereka. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan menciptakan resume video berisi portfolio Anda. dan lainnya. 
Apapun metode yang Anda pilih, lakukan pencarian lowongan dengan cara yang terorganisir, bertarget, dan kreatif. Sukses adalah hasil akhir dari kreativitas dan segala kerja keras yang dibangun di sekitarnya.

Cara Bernegosiasi Yang Baik

Mengetahui cara bernegosiasi yang benar seringkali sangat menguntungkan posisi kita di dunia karier. Negosiasi soal posisi yang ditawarkan, misalnya. Atau negosiasi soal kenaikan gaji. Masalahnya, tak banyak yang tahu dan mau bernegosiasi.

Kunci pertama bernegosiasi adalah menjadi diri sendiri. Pilihlah cara negosiasi yang membuat Anda nyaman sekaligus mampu merefleksikan siapa diri Anda yang sebenarnya. Mencoba meniru gaya negosiasi orang lain justru akan menunjukkan bahwa Anda lemah dan tak punya rasa percaya diri.

Coba cari tahu apa kekuatan dan kelemahan Anda, dan lihat bagaimana orang-orang bereaksi terhadap kekuatan dan kelemahan itu. Cara ini akan membantu Anda menonjolkan kekuatan dan menyingkirkan kelemahan Anda. Ini juga akan membantu Anda mengenali kekurangan Anda, misalnya soal kurangnya kesabaran, yang justru sangat diperlukan di saat-saat tertentu.

Wanita juga sangat jarang melakukan negosiasi. Mereka biasanya akan menerima begitu saja tawaran atau sebaliknya, menolak tawaran itu. Kebanyakan mereka tak sadar bahwa bernegosiasi itu sah-sah saja kok. Jika Anda tak mengutarakan keinginan Anda, bagaimana Anda bisa meraihnya?

Salah satu alasan kenapa wanita enggan bertanya soal tawaran atau soal lain yang berkaitan dengan karier adalah karena takut merusak hubungan dengan pihak lain. Ingat, jangan remehkan kekuatan bertanya. Memang, Anda tak selalu memperoleh apa yang Anda inginkan, sekalipun sudah ngotot bertanya. Tapi, jika pertanyaan Anda tepat, maka sangat jarang Anda pulang dengan tangan hampa.

13 Agustus 2010

Cara Melakukan Meeting Kerja yang Baik

Ingin memaksimalkan waktu rapat agar bos terkesan? Ini adalah beberapa hal yang harus dilakukan, atau justru harus dihindari:

Do :



  • Jangan lupa untuk selalu bawa notebook dan bolpoin.
  • Duduk di sebelah orang yang beda tiap rapat. Ini bukan masa sekolah, Anda tak akan dimusuhi kalau tidak duduk bersama paraclique.
  • Memerhatikan body language. Memutar-mutar rambut, atau mengetukkan jemari ke meja memberi pesan kalau Anda bosan.
  • Berpartisipasi. Kemukakan ide saat diskusi berlangsung.

Don'ts :



  • Menerima telepon saat rapat berlangsung.
  • Terus-terusan memerhatikan jam. Mungkin meeting ini membosankan, tapi jangan terlalu eksplisit begitu.
  • Bersikap malu. Kalau rapatnya memakan waktu terlalu lama, coba ambil kendali.
  • Terlambat. Kalau Anda punya masalah dengan ketepatan waktu, tandai rapat ini setengah jam lebih awal di agenda Anda.

TIPS MELAMAR KERJA DAN SUKSES KERJA BAGIAN ADMINISTRASI

TIPS MELAMAR KERJA DAN SUKSES KERJA BAGIAN ADMINISTRASI Tentu tidak asing lagi , saat kita mendengar dibutuhkan lowongan dibidang Adminis...